PENGUKUHAN PENGURUS DWP KEMENAG PASAMAN BARAT DIISI DENGAN PELATIHAN MC

PENGUKUHAN PENGURUS DWP KEMENAG PASAMAN BARAT  DIISI DENGAN PELATIHAN MC
PENGUKUHAN PENGURUS DWP KEMENAG PASAMAN BARAT  DIISI DENGAN PELATIHAN MC

Pasaman Barat, Humas – Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pasaman Barat, H. Muhammad Nur, mengukuhkan dan melantik Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kemenag Kab. Pasaman Barat berdasakan Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pasaman Barat Nomor : 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Keputusan Kepala Kankemenag Kab. Pasaman Barat Nomor : B-09/Kk.03/16-a/KP.00.03/01/2017 tantang Susunan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kab. Pasaman Barat Masa Bakti 2017-2022, pengukuhan Pengurus DWP ini dilaksanakan pada kegiatan pertemuan rutin bulanan, yang mana untuk bulan Juli ini DWP Sub Unit MTsN 4 Pasaman Barat bertindak sebagai penyelenggara, bertempat di Aula MTsN 4 Pasaman Barat, Simpang Ampek Kec Pasaman, 24/07/2020.

Pengurus Inti DWP Kemenag Kab. Pasaman Barat yang dilantik adalah : Sebagai Ketua Ny. Yessi M. Nur, Wakil Ketua Ny. Gustina Rali Tasman,  Sekretaris Ny. Sri Adhani Sufrinas, Wakil Sekretaris Ny. Rahmiyanti Jufri,Bendahara Ny. Siska Asriwan dan Wakil Bendahara Ade Agusrini, sedangkan untuk Bidang Pendidikan diketuai oleh Ny. Driva Susila Ronaldi dan Bidang Ekonomi diketuai Ny. Athifa Sawal.

Ketua DWP Sub unit MTsN 4 Pasaman Barat Ny. Nur Bayan sebagai Tuan rumah menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh undangan yang telah bersedia hadir d MTsN 4 Pasaman Barat untuk ikut menyaksikan kegiatan pengukuhan ini, dan dalam kegiatan kali ini kita mengundang seorang Mantan MC Profesional Ny. Harlina Syahputri, SH.MM yang mana saat ini sedang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesbangpol Kab. Pasaman Barat dan akan bertindak sebagai Nara Sumber untuk memberikan pelatihan ataupun berbagi ilmu dan pengalaman untuk menjadi Master of Ceremonial (MC) yang baik di hadapan pengurus  DWP yang baru saja dilantik.

Acara pelatihan Master of Ceremony ini dilaksanakan untuk mencari minat dan bakat dengan diharapkan anggota DWP Kemenag Pasaman Barat memiliki SDM yang handal dalam berkomunikasi dengan didukung keahlian dalam penyusunan dan pengelolaan acara yang efektif, tepat guna dengan teknik berbicara yang benar guna terwujudnya MC yang handal baik untuk acara formal maupun non formal ujar Ny. Nur Bayan.

Ny. Yessi M. Nur dalam sambutannya menyampaikan bahwa peranan perempuan sebagai Istri ASN atau ASN perempuan yaitu sebagai istri pendamping suami maka kita dituntut untuk menjadi pendamping yang baik atau istri yang sholihah yang mampu mendukung dan menyokong kesuksesan tugas para suami maka kita adalah madrasatul ula atau pendidik pertama dan yang utama bagi keluarga khususnya anak-anak kita. Untuk itu kita sebagai pendidik harus mampu menjadi teladan yang baik sehingga anak-anak kita dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualiatas.

Lebih lanjut beliau mengatakan agar selalu meningkatkan kinerja dan membangun silaturahmi dalam mewujudkan visi dan misi Dharma Wanita untuk mendukung kinerja suami selaku Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai pengurus Dharma Wanita Persatuan di Kemenag Kab. Pasaman Barat membangun koordinasi dengan pihak pemerintah Kabupaten sebagaimana Dharma Wanita di Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat yang selalu membangun Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ujar Yessi M. Nur.

H. Muhammad Nur sebagai Pembina DWP Kankemenag Kab. Pasaman Barat, di awal arahannya memberikan apresiasi setelah melihat penampilan penuh semangat DWP Unit Kec. Pasaman dalam menyanyikan Mars Madrasah yang dipandu oleh dirijen Masyfalinda, sehingga beliau meminta agar pada kegiatan Hari Amal Bhakti (HAB) yang akan dating untuk dapat memperlombakan Mars Madarasah ini dan Lomba Merangkai Bunga.

Tujuan utama pendirian Dharma Wanita adalah meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga sebagai Isteri ASN terhadap fungsi, tugas dan tanggung jawab serta memperkokoh persatuan dan kesatuan, dengan harapan Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kab. Pasaman Barat bisa menjadi teladan dimasyarakat, jadilah seperti jarum, walaupun menusuk tapi menyatukan, dan janganlah seperti gunting, walaupun lurus tapi memisahkan ujar H.M.Nur.

“Saya berharap agar para angggota DWP dapat mensupport para suami selaku ASN Kantor Kemenag Kab.Pasaman Barat untuk dapat bekerja secara ikhlas dan maksimal, sesuai dengan motto Kementerian Agama, Ikhlas Beramal,” tambahnya.

Ibu-ibu Dharma Wanita adalah Pendamping Suami dan berperan penuh sebagai seorang pendidik di dalam Rumah Tangga, oleh karena itu setidaknya mempunyai tiga keterampilan yang pertama keterampilan memasak, yang kedua menjahit dan yang ketiga Kemampuan berbicara, oleh karena itu pada kegiatan kali ini panitia sengaja mengundang Nara Sumber untuk mengasah keterampilan berbicara kita, silahkan Tanya dan gali ilmu dari pengalaman yang akan disampiakan oleh nara sumber kita ujar H.M. Nur mengakhiri sambutannya.  

 Ny. Hj. Harlina Syahputri diawal penyampainnya menceritakan bagaimana kisahnya yang memulai kariernya sebagai MC professional di Pemerintah Daerah Kab. Pasaman yang mana pada saat itu Kab. Pasaman dan Kab. Pasaman Barat masih bersatu di bawah pimpinan Bupati Taufiq Martha.

Dalam penyampainnya, Istri Mantan Bupati 2 Periode ini menyampaikan setiap lembaga/instansi saat ini sudah merasakan perlunya keberadaan humas/public relations yang ditunjang oleh Public Relations Officer (PRO) yang memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk membangun citra positif. Salah satunya adalah fungsi protokoler yang memberikan citra awal organisasi kepada stakeholder sehingga pengelolaan fungsi protokoler haruslah memenuhi kriteria profesionalisme. Fungsi lainnya, lanjutnya, yaitu memberikan pelayanan secara prima baik untuk internal maupun eksternal organisasi ketika mendapat kehormatan untuk menyelanggarakan kegiatan seremonial dan keberhasilan suatu kegiatan seremonial terletak pada MC nya sedangkan Kunci kesuksesan dalam membawakan sebuah acara oleh Master of Ceremony (MC) adalah 1 menit pertama dan 1 menit terakhir.

Dalam membawakan acara, Ny. Nina Bahar memaparkan bahwa seorang MC harus mempunyai rasa percaya diri/pede dalam menghadapi audience. “Apabila Anda gugup, maka berbicaralah sampai titik karena hal tersebut dapat menutupi rasa nervous Anda,” terangnya.

Namun, lanjutnya, seorang MC dalam membawakan acara juga tidak boleh terlalu “pede”, karena hal tersebut dapat membuat konsentrasi pecah sehingga dapat terjadi apa yang disebut “kecelakaan di udara” atau acara berjalan tidak lancar karena terlalu over “pede”. Hal yang membuat MC tidak nyaman dan pede adalah penguasaan materi dan jam terbang. Mengenai improvisasi, hanya boleh dilakukan di acara yang tidak terlalu formal/resmi. Namun, apabila acara yang dibawakan sangat resmi dan kedinasan, MC tidak boleh berimprovisasi dan harus to the point sesuai teks acara.

Selain itu, bahwa untuk menjadi MC paling tidak memiliki beberapa modal dasar. Antara lain, memiliki suara standar yakni tidak cempreng/tidak memiliki logat kental kedaerahan, memiliki keberanian dan rasa percaya diri tinggi, berpenampilan menarik baik fisik maupun busana yang digunakan disesuaikan dengan moment acara yang dibawakan. Harmen|Mira