H. Naharudin : Ikhlas Kunci Semua Pekerjaan

H. Naharudin : Ikhlas Kunci Semua Pekerjaan

Lima Puluh Kota, Humas- Tergabung dalam Tim Monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) semester I, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota H. Naharudin beserta anggota meninjau langsung proses PBM di MTsN 4 Lima Puluh Kota pada Rabu (29/7).

Dalam kesempatan itu Naharudin melakukan diskusi lansung dengan beberapa orang guru. Untuk PBM sendiri, MTsN 4 Lima Puluh Kota masih melakukannya dengan cara daring atau online. Ada beberapa harapan dan keluhan yang disampaikan para guru. Menampik itu semua Naharudin memberikan support yang luar biasa kepada para guru. “Dengan kendala yang bapak ibu hadapi saya sangat mengerti akan hal itu. Tidak mudah mengajar peserta didik dengan cara online. Dengan tatap muka saja belum tentu siswa menyerap apa yang kita sampaikan. Namun di balik itu ada hal yang lebih penting yang harus bapak ibu lihat, yaitu arti perjuangan. Lelah dan kesulitan yang dihadapi akan terasa manis jika kita menjalininya dengan ikhlas. Ikhlaslah kunci semua pekerjaan”, papar putra Jambi ini.

Lebih lanjut Naharudin menekankan bahwa semua tenaga pendidik harus bahu membahu dalam melaksanakan tugas mengajar. “Meski masing-masing kita memiliki bidang study yang di ampu, tapi rasa kebersamaan dan tanggung jawab demi hasil bejarar siswa yang lebih baik harus tetap jaga. Satu sama lain kita saling berkaitan ilmunya yang kesemua itu adalah untuk siswa kita. Apalagi pada masa pandemi ini, sulit memang PBM yang bapak ibu lakukan. Tapi inilah perjuangan bapak ibu, perjuangan untuk umat. Niatkan semuanya karena Allah, maka InsyaAllah jerih payah bapak ibu akan penuh berkah”, tutup Naharudin membakar semangat para guru.

Ikut mendampingi para guru dalam diskusi tersebut, Kepala MTsN 4 Lima Puluh Kota Hj. Ermita mengaminkan segala harapan dan Kepala Kankemenag. Ermita menjelaskan bahwa sebagai pimpinan madrasah ia selalu memantau perkembangan PBM di madrasah. “Kita terus memantau dan menampung semua keluh kesah tenaga pendidik dalam PBM dengan cara daring yang telah berjalan kurang lebih tiga minggu. Kita tidak bisa menutup mata akan tingat kesulitan yang dihadapi tenaga pendidik. Mulai dari masalah jaringan hingga peserta didik yang tidak tanggap sama sekali dengan materi dan tugas yang diberikan. Namun solusi akan hal itu terus kita diskusikan dengan tenaga pendidik yang lain. Alhamdulillah selalu ada jalan keluar berkat kerja sama yang kita jalin”, jelas perempuan 52 tahun ini.

Disinggung terkiat penerapan protokoler kesehatan di madrasah, Ermita menjelaskan tetap akan memberlakukannya sampai batas waktu yang tidak tentu. “Selama pemerintah masih menyatakan masa pandemic covid 19 belum berakhir, kita akan terus menjalankan protokoler kesehatan. Kita telah menunjuk beberapa orang tenaga JFU untuk terus memantau pelaksanaan protokoler kesehatan di madrasah setiap hari, seperti menegur warga madrasah yang tidak memakai masker, menyuruh siswa yang mengantar tugas ke madarsah memakai masker dan mengukur suhu tubuhnya, serta menjaga jarak. Kita juga menyediakan tempat cuci tangan untuk siswa, guru dan pegawai. Dengan peran aktif kita melaksanakan protokoler kesehatan ini, mudah-mudahan mata rantai penyebaran covid 19 bisa kita putus, dan PBM bisa kita laksanakan seperti biasanya”, harap Ermita.

Dari pemantauan di lapangan, monitoring juga dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota H. Irfan Junaidi, Kasi Pendidikan Madrasah H. Zulwitra dan beberapa orang staf lainnya. (Nina)|Mira