Kakan Kemenag Membuka MGMP PAI/PQ SMA/SMK Kabupaten Dharmasraya

Kakan Kemenag Membuka MGMP PAI/PQ SMA/SMK Kabupaten Dharmasraya

Dharmasraya, Humas—MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PAI/PQ SMA/SMK Kabupaten Dharmasraya mengadakan pelaksanaan kegiatan tahunan di Aula FKUB Kabupaten Dharmasraya, Kamis (28/08).

Ketua MGMP PAI Dharmasraya Abdul Wahid mengatakan kegiatan ini sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, ia meminta kepada Kakan Kemenag Dharmasraya untuk membuka MGMP pada tahun ajaran 2020/2021 M. Ia berharap, melalui kegiatan ini bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang bisa membangun ke depannya.

“Dalam kegiatan ini, sengaja kita undang Kakan Kemenag dan Kasi Pakis. Kami berharap arahan dan bimbingan terhadap MGMP PAI ke depan, sehingga dalam kegiatannya, bisa berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” tambahnya.

MGMP PAI/PQ SMA/SMK Kabupaten Dharmasraya anggotanya terdiri dari guru-guru PAI yang ada di SMA dan SMK se-Kabupaten Dharmasraya. Pada kesempatan tersebut, kehadiran peserta kegiatan belum mencapai 100%. Abdul Wahid mengatakan hal tersebut terjadi dikarenakan ada beberapa tugas penting yang sedang dikerjakan oleh para guru.

Dalam pembukaan tersebut, Kakan Kemenag Dharmasraya Abdel Haq berharap para guru supaya bisa menjadi contoh tauladan bagi semua.

“Pengalaman sudah banyak. Suatu sisi, guru agama itu adalah orang yang dituakan dan dipercayakan dalam membimbing terkait agama. Apapun masalah agama, muaranya akan diarahkan ke guru PAI. Termasuk masalah akhlaq anak didik di sekolah,” tuturnya.

Kakan Kemenag juga mengatakan fungsi dari guru agama itu bukan hanya sebagai pengajar dan penasehat saja, kadang sebagai ahli spritual bagi kepala sekolah. Ia mencontohkan fungsi dari Kepala KUA di masyarakat. Untuk itu, Kakan Kemenag bangga dan bahagia berjumpa dengan para guru PAI pada pertemuan tersebut.

“Selaku guru agama, kekuatan anak-anak itu adalah dari kita. Harus bisa menyatu. Suatu saat kita berlaku seorang ayah, ibu, teman, motivator dan inspirator bagi anak-anak. Menyesuaikan situasi kondisi. Beradaptasi dan mengikuti perkembangan terkini. Harus bisa membuka wawasan, merubah mindset-nya.”

Kakan Kemenag mengajak para guru untuk berkeinginan maju bersama-sama, bukan berjalan di tempat. Untuk itu, ia meminta para guru untuk bisa cerdas intelektual, emosional, spiritual, cerdas berbahasa, cerdas bergaul, maupun cerdas sosial.

“Kita ingin maju sama maju. Bukan berjalan di tempat. Kebijakan Kemenag tahun dua ribu dua puluh, mengacu kepada visi misi presiden dan wakil presiden. Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong,” jelasnya. (Indra)vn