Pendidik MAN 2 Pesisir Selatan Ikuti AKG dan AKP Kemenag

Painan, Humas-- Sebanyak 38 orang guru beserta satu Kepala Madrasah MAN 2 Pesisir Selatan (Pessel) ikuti kegiatan Asesmen Kompetensi Guru (AKG) dan Asesmen Kompetensi Kepala Madrasah (AKK) yang digelar Kementerian Agama. Untuk daerah Pesisir Selatan, kegiatan mulai berlangsung pada hari ini Sabtu (21/11) dan berlanjut sampai esok. 

Menurut Keterangan Suhardi selaku salah seorang panitia pelaksana, total keseluruhan guru, Kepala dan Pengawas Madrasah yang mengikuti Asesmen Kompetensi Guru (AKG), Asesmen Kompetensi Kepala Madrasah (AKK) dan Asesmen Pengawas Madrasah (AKP) untuk zona 2 di kabupaten Pessel adalah sebanyak 169 orang.

Dari jumlah tersebut 39 orang merupakan guru dan Kepala MAN 2 Pessel. Lebih lanjut ia menyatakan Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online di ruang laboratorium Komputer dimana peserta yang mengikuti Asesmen ini sudah terdata pada Simpatika Kemenag.

Ditemui disela-sela kegiatan, Kepala MAN 2 Pessel Ahmad Asdi menyatakan bahwa saat ini memang tengah dilaksanakan AKG, AKK dan AKP di madrasah itu. Menurutnya, dari MAN 2 Pessel sendiri tidak semua guru yang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan tersebut. Untuk AKG yang baru perdana diikuti ini, baru 38 orang guru ditambah satu Kepala Madrasah dari madrasah itu yang bisa mendaftar sebagai peserta AKG dan AKK.

"Belum semua guru mata pelajaran ikut dalam kegiatan AKG ini. Hal ini disebabkan tidak semua mata pelajaran di madrasah yang ada tersedia untuk bisa mendaftar ikut AKG. Sehingga untuk tahun ini yang juga pertama kalinya kita mengikuti, baru 38 orang guru kita yang berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut," ungkap Asdi.

"Kita berharap semoga semua guru kita dari MAN 2 Pessel serta Kepala Madrasah yang mengikuti Asesmen ini dapat hasil yang maksimal. Asesmen sendiri pada dasarnya bukanlah tes akan tetapi merupakan sebuah kegiatan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kompetensi guru, kepala dan pengawas madrasah. Selain itu untuk mendapatkan peta sebaran kompetensi guru, kepala dan pengawas madrasah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jenis pembinaan profesional guru nantinya," pungkas Kepala Madrasah itu. (Weni)