Kakanwil, Tadi Pagi Serahkan Penghargaan Kepada Tiga Desa Sadar Kerukunan

Kakanwil, Tadi Pagi Serahkan Penghargaan Kepada Tiga Desa Sadar Kerukunan

Padang, Humas –  Tiga desa atau jorong di kabupaten/kota berbeda se Sumatera Barat, masing-masing  Desa Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, dan Jorong Mahakarya, Kecamatan Luak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, ditetapkan sebagai desa sadar kerukunan.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, Senin (28/12) pagi, menyerahkan piagam penghargaan atas penetapan tiga desa atau jorong sebagai desa sadar kerukunan. Tiga piagam dari kepala Kanwil itu, diterima Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, diwakili Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad), Erman Syofa.

Untuk Dharmasraya, piagam penghargaan untuk Jorong Sikabau, diterima Kepala Kantor Kementerian Agama setempat, Abdel Haq,  dan untuk Pasaman Barat piagamnya diterima Kepala Kantor Kementerian Agama pemekaran dari Kabupaten Pasaman itu, Muhammad Nur. Penyerahan piagam dilaksanakan di sela apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Padang.

Kasubbag Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama (Ortala KUB), Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Irda Hayati, menjelaskan, pembentukan desa sadar kerukunan di tiga kabupaten dan kota se Sumatera Barat, merupakan cerminan dari terciptanya kerukunan umat beragama di tengah masyarakat, kabupaten atau kota yang bersangkutan.

Di Sumatera Barat, ulasnya, dinamika kehidupan umat beragamanya berjalan harmonis, kompak dan rukun. Di antara kabupaten atau kota itu adalah, warga Kota Padang, Dharmasraya, dan Pasaman Barat, yang hari ini (Senin-red), desa atau jorong di kabupaten/kota bersangkutan, dijuluki sebagai desa sadar kerukunan.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, menyampaikan, salah satu bukit nyata berjalannya kerukunan umat beragama di provinsi ini adalah, adanya keterlibatan pemeluk agama yang berbeda, menyukseskan kegiatan keagamaan dilaksanakan di daerahnya, seperti pada peeayaan idul fitri bagi umat Islam, hari raya natal bagi umat Kristini, dan perayaan hari besar keagamaan lain.

Perayaan natal bagi umat kristiani hari Kamis dan Jumat, tanggal 24-25 Desmeber 2020 lalu, prosesinya berjalan lancer dan khitmat. “Sampai saat ini, pihaknya belum pernah menerima atau mendapat laporan berupa pengaduan, sekaitan adanya kerusuhan dan perbuatan tidak menyenangkan lain, dari peristiwa sakral bagi umat kristiani, khususnya di Sumatera Barat”, katanya.

Selain komitmen dan kesepakatan bersama, apakah secara internal umat beragama maupun secara lintas agama, katanya, kerukunan umat beragama di tengah masyarakat, juga dambaan aparatur pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat di setiap daerah, termasuk di Sumatera Barat, dan kabupaten/kota di provinsi ini.

Dari beberapa kabpaten/kota di Sumatera Barat, penduduknya heterogen, multi etnis, multi agama, dan adat-istiadat tang beragam, tambah Hendri, dinamika kehidupan berbang dan bernegara di daerahnya juga berjalan harmonis. Di Pasaman Barat, misalnya, penduduknya terdapat tiga etis besar, yaitu dari kalangan Jawa, Batak atau Mandailing, dan kelompok Minang. (Zar)