Kerukunan dengan Konteks 'Zaman Now' Antar Umat Beragama

Kerukunan dengan Konteks 'Zaman Now' Antar Umat Beragama
Kerukunan dengan Konteks 'Zaman Now' Antar Umat Beragama

Payakumbuh, Humas--Buku bertajuk Toleransi Zaman Now ini ditulis H. Ramza Husmen, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh berkat kerja keras penulis sebagai Kakan Kemenag yang mana memiliki pengalaman menulis dan menggerakkan literasi. Buku ini ia tulis semasa masih menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota.

Buku yang bertajuk "Kerukunan Zaman Now" diserahkan kepada Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumbar, H. Joben, Kabid Pakis, H. Rinalfi dan Ketua MUI Kota Payakumbuh, H. Mismardi, disela kunjungan di Kankemenag Kota Payakumbuh, di ruangan Kerja Ka Kankemenag Kota Payakumbuh, Kamis (14/1)

H. Ramza Husmen merupakan alumni penulis Sagusabu pada Kakan Kemenag Lima puluh Kota Jilid 3 yang digagas Komunitas Penulis Penggiat Literasi ( KPPL ) Kemenag Lima Puluh Kota. Buku yang ditulis ini tidak lepas dari pengalaman sehari - hari baik di Dunia kerja ataupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Buku ini berisi tentang toleransi , sebuah sikap atau sikap menenggang rasa terhadap sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Juga sikap santun dalam mewujudkan kerukunan dalam hidup bangsa dan bernegara. Ia mengambil contoh pada saat zaman Rasulullah dengan masa sekarang.

Pada zaman Rasulullah membangun hubungan atas dasar kepercayaan dan saling menghormati Tanpa ada batasan berhubungan sosial terhadap yang agama yang berbeda. Perilaku yang adil selalu ia terapkan terhadap agama yang berbeda.

"Sedang realitanya yang kita lihat pada zaman now seringnya terjadi gejolak dan per pecahan sehingga melemahnya toleransi hidup beragama, kurangnya saling menghargai dan menghormati antar sesama umat beragama," jelas H. Ramza Husmen.

Di akhir wawancara ini H. Ramza Husmen menambah kan untuk jedepan ia ingin lebih memfokuskan untuk "Young Generation" karena Nilai agama dan ideologi Pancasila harus disebarkan sesuai dengan konteks generasi milenial. Hal itu agar memudahkan pemahaman generasi milenial yang kini menjadi target utama dalam penyebaran paham radikalisme.

"Untuk anak muda “zaman now” Kita sebagai generasi penerus bangsa, sangat berperan penting dalam membangun perdamaian. jika kita bersatu dalam menciptakan sebuah perdamaian dan kerukunan, maka maraknya konflik-konflik yang terjadi akan meredakan kekacau-balauan. Bukan masalah siapa Anda?, siapa saya? Kita generasi muda “zaman now”, kita berada di negara yang sama, bangsa yang sama, bukankah kita bersaudara? Sangat mustahil bukan, jika kita berada di tengah-tengah konflik hanya menjadi penonton layaknya di dalam ruangan bioskop menatap layar lebar dengan penuh perasaan, Will answer in the next book," ulasnya. Widya77