Dihadapan 40 CPNS , Kakanwil Ingatkan 5 Tusi Pokok pada Kegiatan Pembekalan

Dihadapan 40 CPNS , Kakanwil Ingatkan 5 Tusi Pokok pada Kegiatan Pembekalan

Padang (humas)- Berangkat dari visi Kemenag 2020-2024 mewujudkan Kemenag yang profesional dan handal dalam membangun masyarakat yang sholeh, moderat cerdas, dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian berdasarkan gotong royong. Mari kita bekerja keras, kerja keras kita bukan sekadar kewajiban, tapi juga untuk mendapatkan ladang pahala investasi dunia akhirat, mari bekerja sepenuh hati, demikian ditegaskan Kakanwil Kemenag Sumbar H Hendri dihadapan 39 CPNS yang akan menerima SK, di Aula Amal Bhakti Lantai II Kemenag Sumbar, Senin (18/01).

Pada kegiatan pembekalan dan penyerahan SK CPNS tersebut, H Hendri mengingatkan calon aparatur sipil negara untuk bekerja sepenuh hati dan melaksanakan tugas dan fungsi dengan tulus agar bernilai ibadah.

"Jangan setengah-setengah, jangan sia-siakan kesempatan ini, laksanakan tusi dengan tulus agar bernilai ibadah." Sebutnya.

Dengan demikian apa yang di peroleh calon aparatur seimbang dengan apa yang sudah dikerjakan. 

Seperti yang tertuang dalam UU nomor 5 Tahun 2019, H Hendri memaparkan tusi CPNS antara lain,

Pertama, sebagai pelaksana regulasi seperti peraturan perundang-undangan beserta turunannya.

Kedua, CPNS merupakan pelayan publik, mengingat CPNS digaji dari uang rakyat. 

"Maka layani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Senyum, salam, sapa, sopan dan santun. Sebagai pelayan harus mempermudah orang dan jangan mempersulit. Wajib memberikan layanan prima dan profesional." Tekannya. 

Ketiga, CPNS harus memahami 5 nilai budaya kerja Kementerian  Agama. "Integritas, profesional, inovasi, tanggunggung jawab dan keteladanan." Terang H Hendri. 

"Orang beranggapan orang kemenag pandai khutbah, santun, suka menolong, maka tunjukkan itu sesuai dengan peran kita sebagai pelayan masyarakat," katanya.

Setidaknya, ada enam agama yang yang akan dilayani oleh Kementerian Agama, imbuhnya.

Keempat, calon ASN diminta memiliki paham keagamaan yang moderat.

“Aparatur Kementerian Agama adalah orang yang moderat, yang akan melaksanakan ajaran agama sesuai keyakinan dengan sebaik baiknya, selain itu juga untuk mempertahankan empat pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” tegasnya.

Menurut H Hendri, ditengah kemajemukan bangsa Indonesia dengan ciri khas masyarakatnya yang plural dan heterogen, mulai dari keragaman budaya, agama, agama, bahasa dan suku bangsa. Aparatur seyogyanya memahami tugas dan fungsinya ditengah masyarakat. 

Kelima, CPNS bukanlah permanen, tetapi masih dalam masa uji coba. Ditambahkan H Hendri, CPNS bisa saja gagal karena bisa saja tidak memenuhi persyaratan pada masa uji coba.

Untuk itu kembali H Hendri menegaskan kepada CPNS untuk kembali mempelajari Tusi masing masing sesuai formasi yang telah dipilih.

“Baca tusi masing masing, karena dari tusi aparatur digaji, dihargai, diberi hak oleh Negara, tentu disamping hak, calon  aparatur tentu harus melaksanakan kewajiban-kewajiban kita,” sebutnya. 

Kedua, tunjukkan kinerja bahwa saya lulus memang berdasarkan kemampuan, ini bukti kerja saya, artinya kinerja hasil kemampuan dan kompetensi yang diberikan calon aparatur sipil Negara akan sangat memuaskan atasan,” katanya membocorkan tips menjadi CPNS profesional.

Ketiga, sebagai ASN calon aparatur dituntut untuk memiliki loyalitas tinggi. Baik itu loyal kepada negara, loyal kepada lembaga tempat mengabdi, baik saat dipuji ataupun dihina oleh pihak lain. Bahkan loyalitas kepada pimpinan, artinya tunduk dengan kebijakan yang dibuat oleh pimpinan.

Ia meyakini dengan kelima Tusi pokok CPNS dan tiga kewajiban CPNS tersebut calon Aparatur Sipil Negara akan bisa melalui masa uji coba sebagai CPNS dengan maksimal.

Diakhir uraian, tak lupa H Hendri mengingatkan agar calon aparatur lebih banyak lagi belajar tentang visi dan misi Kementerian agama. 

Mengingat ada dua wilayah besar yang menjadi garapan Kementerian Agama, antara lain bidang pendidikan mulai MI, MTsN, MA, mahad Ali, Ponpes, MDA, TPQ, Pondok Alquran. Kedua, bidang agama, seperti ormas Islam, Baznas, BWI, Masjid, Mushalla, surau, pernikahan, atau lain sebagainya. " Ini tugas kita semua, yang harus dilaksanakan berdasarkan regulasi yang ada," tuturnya.

H Hendri mengaku menggantungkan harapan besar kepada 40 CPNS tersebut.

Ia berharap dengan adanya kekuatan baru, akan mendorong atau mengakselerasi terjadi reformasi birokrasi Kemenag, mengakselerasi kemajuan dan kejayaan Kemenag.

"Selamat datang dan selamat bergabung dengan Kanwil kemenag. Semoga kita bisa sairiang salangkah, kita bisa saciok bak ayam, sadanciang bak basi, kabukik samo mandaki, ka lurah samo manurun, tatungkuik samo makan tanah, tatilantang samo makan ambun, tentu saja dengan kebersamaan ini kita bisa membangun Kemenag sesuai dengan visi Kemenag,” Tegasnya.(vera)