Penyuluh Kemenag Dharmasraya Ikuti Diklat Penasihatan Perkawinan

Penyuluh Kemenag Dharmasraya Ikuti Diklat Penasihatan Perkawinan

Dharmasraya, Humas—Balai Diklat Keagamaan Padang mengadakan Pelatihan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan di Lingkungan Kemenag Kabupaten Dharmasraya untuk 30 orang peserta di Aula KUB Kabupaten Dharmasraya, Senin (01/03).

Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang melalui panitia kegiatan, Ferinaldi Syafril mengatakan bahwa pelatihan ini diagendakan selama 6 hari, yaitu dimulai dari tanggal 1 sampai dengan 6  Maret tahun 2021. Peserta terdiri dari kepala KUA sebanyak 10 orang, penyuluh agama 4 orang, penyuluh non PNS 14 orang, CPNS penghulu 1 orang, dan CPNS penyuluh sebanyak 1 orang.

Kakan Kemenag Dharmasraya, H. Abdel Haq mengucapkan terima kasih kepada kepada balai diklat yang masih memberikan perhatian kepada Kemenag Dharmasraya. Menurutnya, apresiasi ini karena Kabupaten Dharmasraya terletak di perbatasan, pintu masuk dari berbagai provinsi. Oleh karena itu, masyarakat punya penilaian yang lebih. Untuk itu, pelatihan yang diadakan oleh BDK Padang disebut berguna sekali.

Kakan Kemenag juga menyinggung kemegahan dari Mesjid Agung Kabupaten Dharmasraya. Menurutnya, kekaguman tersebut juga berimbas kepada tantangan-tantangan.

“Ini tantangan. Bagaimana mesjid megah kita ini, ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di mesjid agung nantinya. Kita harus kompak dengan konsep yang jelas. Sangat tepat sekali pelatihan ini dilakukan di Dharmasraya.”

“Kalau rumah tangga sudah baik, maka Insya Allah masyarakat akan menjadi lebih baik. Karna masyarakat merupakan kumpulan dari rumah tangga-rumah tangga. Tentu sebelumnya kita harus siapkan calon pengantin yang baik dan bermartabat. Melalui penyuluh yang setiap hari bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” tambahnya.

Kata Kakan Kemenag, masyarakat yang kuat dan solid, berawal dari rumah tangga. Merupakan kerja nyata dari ayah dan ibu. Anak memiliki gambaran dari ayah bundanya. Untuk itu, keberadaan KUA melalui penyuluh dan penghulu sangat diperlukan. Karena dalam menyiapkan rumah tangga-rumah tangga yang baik, tentu dimulai dari calon pengantin yang memadai, yang telah disiapkan sedini mungkin.

“Kita berharap dengan pelatihan ini ada perubahan dan peningkatan. Dan ilmu yang didapat bisa disampaikan kepada penyuluh yang tidak mengikuti,” tutupnya. (Indra)