Pengamatan Gerhana Bulan di BMKG Regional VI Padangpanjang

Pengamatan Gerhana Bulan di BMKG Regional VI Padangpanjang
Pengamatan Gerhana Bulan di BMKG Regional VI Padangpanjang

Padang, Humas – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, diwakili Kabag Tata Usaha, Irwan, Rabu, 26 Mei 2021 sore kemarin, memberikan sambutan pada pengamatan Gerhana Bulan Total di halaman Stasiun Geofisika, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Regional VI Padangpanjang.

Pengamatan gerhana bulan total, dilaksanakan Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat kerjasama dengan BMKG Regional VI Padangpanjang sore kemarin, diikuti Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Edison, Kasi Pemberdayaan Mesjid Hisab Rukyat dan Bina Syariah, Yufrizal, bersama para Kasi di lingkup Bidang Urais.

Selain keluarga besar BMKG Regional VI Padangpanjang bersama warga setempat, pengamatan gerhana bulan total itu, juga diikuti Kepala Kantor Kementerian Agama Padangpanjang, diwakili Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Syaiful Arifin bersama jajaran. Karena kepala BMKG Regional VI Padang-panjang ke Jakarta, rombongan dari Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat diterima Koordinator Data dan Informasi, Hamdi Arifin, Koordinator Operasional, Fajar Dwi Prastyo, bersama timnya.

Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Irwan, dalam sambutan menyampaikan, terjadinya gerhana bulan total, seperti saat ini, bukan saja karena terjadinya fenomena (peristiwa) alam. Hal ini juga sebagai renungan, agar setiap umat (muslim) selalu meningkatkan kualitas iman, amal dan pengabdiannya kepada Yang Maha Kuasa.

“Allah Swt, telah memperlihatan kekuasaan yang Dia miliki kepada hamba-Nya. Melalui gerhana bulan total selama beberapa menit, seperti hari ini (kemarin-red), bukanlah sekedar dilihat, disaksikan dan diiring dengan melaksanakan shalat sunat gerhana. Jadikan peristiwa alam ini, sarana meningkatkan kualitas iman, amal dan kataqwaan, serta menambah keyakinan bahwa Allah adalah zat yang memiliki segala sesuatu di seluruh jagat raya ini”, kata Irwan.

Kepala BMKG Regional VI Padangpanjang, diwakili Koordinator Data dan Informasi, Hamdi Arifin, pada kesempatan itu menjelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa ini merupakan akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan pada waktu bersamaan.

Peristiwa ini, jelasnya lagi, terjadi hanya pada saat fase purnama dapat diprediksi sebelumnya. Gernhana bulan total terjadi saat posisi matahari, bumi dan bulan sejajar. Hal ini membuat bulan bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi, bulan terlihat kemerahan. Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan,sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi, dan selalu terjadi pada fase bulan baru. (zar)