Pasaman Barat, Pantas Dijuluki Kabupaten Santri

Pasaman Barat, Pantas Dijuluki Kabupaten Santri

Pasaman Barat, Humas – Pada setiap kecamatan di Pasaman Barat, ada Pondok Pesantren (Ponpes), yang santinya mencapai ribuan orang. Dari data di Seksi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Pakis) tahun 2020, Pasaman Barat memiliki 30 pesantran, malah djuluki kabupaten terbanyak mengelola Ponpes.

“Secara keseluruhan, Ponpes berikut sejumlah santrinya merupakan aset, kebanggaan daerah, dan akan melairkan ulama karismatik. Jika masyarakat butuh tokoh sekaligus guru yang memberikan bimbingan pembinaan di tengah umat, mellaui Ponpes bisa menjawab keluhan masyaralat itu”, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, di Simpang Empat, Rabu (8/9).

Melihat potensi dan banyaknya pondok pesantren di Pasaman Barat, ulas kepala antor lagi, maka pantas sekaligus layak jika daerah ini dijuluki sebagai kabupaten santri. Untuk Sumatea Barat, ulas Muhammad Nur, dari 19 kabupaten/kota, Pasaman Barat memiliki pesantren berikut santri terbanyak di provinsi berbatasan dengan Sumatera Utara ini.

Selain Pasaman Barat, ulasnya, kabupaten/kota yang memiliki pondok pesantren terbanyak di Sumatera Barat adalah, Kabupaten Padangpariaman, dan Kabupaten Agam. Secara jumlah lembaga berikut data santrinya berada di bawah kabupaten yang berada di perbatasan antara Sumaera Barat dengan Provinsi Sumatera Utara ini.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, secara terpisah mengakui, perhatian pemerintah daerah bersama jajaran, untuk memajukan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan di daerahnya bukan sebatas harapan. Hal itu adalah komitmen yang harus dibuktikan, sehingga sekolah bersama madrasah di Pasaman Barat ke depan, sejajar dengan lembaga pendidikan lain.

Dalam hal peningkatan kualitas sumbar daya anak bangsa, katanya, pihaknya tidak akan membeda-bedakan antara sekolah sebagai lembaga pendidikan umum dan dikelola pemerontah daerah, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan madrasah yang dikelola Kementerian Agama. Sekolah umum dan madrasah, sama-sama mendidik generasi Pasaman Barat.

Kepedulian yang dilakukan pemerintah daerah, melalui Dinas Pendidika dan Kebudayaan Pasaman Barat terhadap pengembangan serta peningkatan kualitas pendidikan madrasah, harus berpedoman dengan ketersediaan dan pengalokasian anggaran. “Untuk mencerdaskan anak bangsa dan menjadikan generasi bermartabat di Pasaman Barat, adalah kerjasa sama antara institusi berbeda”, tambah Muhammad Nur, mengakhiri. (zar)

 

Keetrangan Foto; Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnwanto, dan Kepala Kantor Kementerian Agama setempat, Muhammad Nur, usai upacara bendera peringatan HUT RI ke-76 di halaman kantor bupati.