FKUB Pasaman Barat, Laksanakan Pembinaan dan Dialog Lintas Agama

FKUB Pasaman Barat, Laksanakan Pembinaan dan Dialog Lintas Agama

FKUB Pasaman Barat, Laksanaan Pembinaan Tokoh dan Lintas Agama

Pasaman Barat, Humas – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (28/9) melaksanakan pembinaan moderasi beragama dan dialog lintas agama di aula instansi vertikal itu, Simpang Emopat. Pembinaan yang diikuti 30 orang dari lintas agama itu, dibuka kepala instansi vertukal tingkat kabupaten, Muhammad Nur.

Muhammad Nur, sekaligus pemateri peda pembinaan itu menyampaikan, kerukunan umat beragama, bukan saja sebatas simbol atau penamaan terhadap sesuatu kondisi, yang penduduk, agama, adat istiadat, dan budaya. Kerukunan umat beragama, juga sebagai wadah berhimpun, berkordinasi dan berkumpulnya tokol lintas agama, sehingga kemajemukan serta keberagaman yang ada adalah kekayaan milik bangsa.

Secara nasional, ulasnya, Indoensia memiliki ribuan pulau, ratusan suku bangsa, agama dengan bahasa, secara keseluruhan berkomitmen dan sepakat menjadikan keberagaman yang ada sebagai wadah untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, keberagaman suku bangsa, agama dan ras, tersebar di setiap provinsi se tanah air merupakan aset, untuk mempertahankan keutuhan hidup berbangsa dan bernegara di negeri ini.

Kabupaten Pasaman Barat, bukan sala sebagai bahagian yang tidak terpisahkan dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Kabupaten yang penduduknya majemuk, bermacam agama, suku bangsa, dan adat istiadat adalah cerminan dari keberagaman umat, agama, suku bangsa dan bahasa di kawasan pesisir pantau barat sumatera.

Selain suku bangsa yang majemuk, ulas Muhammad Nur, Pasaman Barat dengan 11 kecamatan dan 19 kenagarian induk di dalamnya, secara umum terdapat tiga etnis besar, yaitu warga dari keturunan Jawa, Mandahiling (termasuk di dalamnya warga Batak), dan suku Minang. Agama yang dianut warga Pasaman Barat juga beragam, yaitu Islam dengan posisi manyoritas, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu.

Ketua FKUB Pasaman Barat, Zawul Huda, didampingi sekretaris, Suharjo, usai pembinaan itu mengakui, menurut tuntunan administrasi, keberadaam FKUB di kabupaten paling utara dari Sumatera Barat talh lama, malah masa meriodesasi kepengurusannya, juga telah berulang. Namun, hingga saat ini, wadah [pemersatu tokoh dan lintas agama se Pasaman Barat, belum memiliki kantor.

Selain itu, ulasnya, orang-orang yang btermasuk dan tercatat sebagai unsur pengurus wadah bincang tokoh dan lintas agama di daerah ini, belum memeliki polaaderisasi signfikan. Sehingga unsur pengurus yang pada setiap harinya berkumpul, berdikusi, dan sebagaina, hanya itu ke itu saja. Padahal, anggota dengan tokoh lintas agama di Pasaman Barat, cukup banyak.

Selain Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, tanbah Zaqul Huda, sebagai pamateri pada pembinaan moderasi beragama dilaksanakan FKBU tingkat kabupaten adalah, Kapolres Pasaman Barat, yang diwakili Kasat Bimbingan Masyarakat, K. Dapit, Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Sufrinas, dan ketua FKUB sendiri. (zar)