PUSTEKKOM MAN 2 Bukittinggi Serahkan Karya Kenang-Kenangan

PUSTEKKOM MAN 2 Bukittinggi Serahkan Karya Kenang-Kenangan
PUSTEKKOM MAN 2 Bukittinggi Serahkan Karya Kenang-Kenangan

Bukittinggi, Humas--Pesatnya perkembangan teknologi informasi di era digital menuntut semua orang harus siap dengan perubahan tersebut. Kehadiran teknologi sekarang tidak terlepas dari budaya masyarakat dunia yang semakin berkembang. Salah satu budaya baik yang harus diwariskan dari satu generasi ke genarasi adalah mental wirausaha. 

"Dunia pendidikan saat sekarang ini sudah mengalami perubahan pesat demi menjawab tantangan zaman. Perubahan kurikulum dari masa ke masa menuntut output yang mampu menaklukan peradaban. Apalagi di era persaingan ekonomi dunia yang semakin ketat dan tanpa batas. Revolusi industri yang berbasis teknologi menuntut lulusan memiliki kemampuan digital yang dibarengi dengan mental kewirausahaan," kata Plt Kepala MAN 2 Bukittinggi, Deswita kepada Humas (22/10).

MAN 2 Bukittinggi sebagai madrasah tidak hanya mempelajari mata pelajaran agama, disamping itu ada pengasahaan berkelanjutan dan terprogram agar melahirkan lulusan yang kompeten, berdaya saing dan bermental wirausaha. Begitu banyak lulusan tingkat SLTA setiap tahunnya, namun yang akan menjadi pemenang di percaturan dunia adalah orang yang mandiri, pekerja keras sebagai cerminan mental seorang wirausaha.

Gambaran itulah yang tampak pada siswa MAN 2 Bukittinggi saat sekarang ini.  Roslindawati, RS. yang sudah memasuki masa purnanya berhasil mewariskan mental- mental wirausaha kepada siswa/i MAN 2 Bukittinggi yang tergambar dari berbagai karya nyata kreatif, inovatif dan berbasis digital. Disela kesibukan di masyarakat ia masih menyempatkan diri untuk memenuhi undangan siswa yang tergabung dalam ekskul Robotik MAN 2 Bukittinggi.

Pada kesempatan itu siswa tim Robotik menyerahkan souvenir dalam bentuk cangkir yang dihiasi sablon photo Roslindawati. Adapun makna dari karya tersebut selain dalam bentuk kenang- kenangan juga terselip makna bahwa kehadiran karya ini sebagai wujud keterampilan siswa/i MAN 2 Bukittinggi. 

Roslindawati dalam sambutannya menyampaikan, "Semangat kewirausahaan harus selalu dipupuk untuk menjawab tantangan zaman, asah terus potensimu, jangan menyerah dengan segala macam aral melintang. Manfaatkan sarana yang telah disediakan madrasah, karya ini yang akan bicara ke masyarakat, bahwa siswa/i MAN 2 memiliki karya nyata bukan cerita belaka. Ini juga bisa sebagai media promosi kepada masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya ia juga menyampaikan harapannya semoga lulusan madrasah mampu berdaya saing dan terampil serta siap pakai ditengah masyarakat. Bercita- citalah jadi pengusaha agar mampu membuka lapangan pekerjaan. Semua dimulai dari mimpi agar kita punya goal di masa depan agar menjadi muslim intelektual, intelektual muslim. 

Pada kesempatan itu pembina Tim Robotik MAN 2 Bukittinggi Jon Mawardi menyampaikan ucapan terimakasih kepada ibu Roslindawati, berkat sokongan beliau selama di MAN 2 Bukittinggi tim Robotik telah melahirkan berbagai hasil keterampilan yang dapat dipasarkan dan bernilai ekonomi.

ini juga merupakan bentuk respon kita karena mendapatkan gedung keterampilan, jangan sampai orang berpikiran kita dapat gedung tapi keterampilan tidak ada, namun sebenarnya kita sudah mengawali dari dulu kita sudah mencoba membuat karya akrilik.

"Dari awal beliau tak pernah berhenti menyokong keterampilan siswa MAN 2 Bukittinggi. Salah satu bentuk sokongan beliau untuk karya ini adalah mengadakan alat cetak sablon mug ini.  Alhamdulillah meski dengan alat sederhana kita bisa membuat mug yang disablon," tuturnya.

Selanjutnya Jon Mawardi menceritakan proses pembuatan karya tersebut Pertama siswa tim robotik diajarkan membuat desain aplikasi corel di komputer, lalu cara mencetak gambar tersebut dengan printer khusus.

Hasil kertas yang diprint yang dipindahkan ke gelas mug dengan mesin sederhana tersebut.  Mug sebagai media tadi harus mug yang bisa dicouting, yaitu suatu unsur kimia yang ada pada media tersebut bisa mentransfer gambar ke media tersebu.  Setelah itu siswa membuat box untuk mug tersebut. Semua proses karya ini dikerjakan di labor TIK MAN 2 Bukittinggi.

Tantangannya hanya dana saja, walaupun begitu semua siswa yang terlibat sangat semangat bahkan siswa juga saya bekali dengan ilmu seni mendesain agar karya terlihat indah.

"Harapan kedepannya kita punya mesin yang lebih canggih di gedung keterampilan yang baru, sehingga MAN 2 Bukittinngi bisa memproduksi karya lainnya secara massal seperti sablon kaos, souvenir, tas dan Robotik sesungguhnya. Semoga melalui cangkir kenangan ini dapat mengobati kerinduan beliau terhadap MAN 2 Bukittinggi," tutup guru TIK yang sangat kreatif ini. (Yuli/Syafrial)