Wirid Annisa: Mendampingi Buah Hati Memasuki Usia Baligh

Wirid Annisa: Mendampingi Buah Hati Memasuki Usia Baligh

Lima Puluh Kota, Humas -- Wirid An Nisa kembali menghiasi suasana di musala Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota pada Jumat siang (22/4), yang diikuti oleh kaum ibu sebagai implementasi Program Gerakan Masyarakat Ramadan Indah dan Syahdu Dunia (Gemarindu) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat.

Hadir sebagai pentausiyah, Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Lareh Sago Halaban, Syaflinda, M. Ag. Dalam tausiyahnya, Syaflinda membahas tentang Fiqih Wanita terkait masalah haid. Panjang lebar  Syaflinda menjabarkan kebolehan dan larangan selama masa haid.

“Meski sudah menjadi hal biasa dialami kaum hawa, namun sebagian wanita masih ada yang belum tahu hal-hal lain yang menjadi kebolehan dan larangan selama masa haid, selain salat dan puasa. Ada beberapa adat kebiasaan baik kebolehan ataupun larangan selama haid yang dipedomani masyarakat, sementara dalil tidak ada mengatur akan hal itu. Maka pijakan kita berbuat tetap kepada Al Quran dan hadis,” jelas Syaflinda.

Syaflinda melanjutkan, terkait masalah haid, peran ibu sangat penting dalam upaya memberikan pemahaman kepada putrinya. Bukan hal tabu lagi untuk menjelaskan masalah haid kepada buah hati demi pengetahuan agama mereka, karena hal itu adalah gerbang bagi mereka memasuki usia baligh. Tak lupa juga Syaflinda menyinggung masalah mimpi basah bagi anak laki-laki.

“Orang tua adalah orang pertama yang akan menyampaikan kewajiban apa saja yang harus dilakukan seorang anak jika telah memasuki usia baligh. Orang tua harus mendampingi menggiring buah hatinya agar mereka terbuka dan mau berbagi cerita. Orang tua harus pandai mencari kesempatan agar mereka tidak malu. Ajak buah hati bercerita dengan bahasa mereka. Dan ajarkanlah mereka dengan lemah lembut. Jangan sampai anak-anak sudah baligh sementara mereka tidak tahu apa yang menjadi kewajiban mereka,” tegas Syaflinda.

Kegiatan Wirid An Nisa ditutup dengan sesi tanya jawab, sehingga dari antusias jamaah yang bertanya, hal-hal yang selama ini menjadi keraguan atau bahkan tidak diketahui sama sekali menjadi ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. (Nina)