Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid

Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid
Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid
Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid
Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid
Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid
Direktur Urais: Pengurus Mesjid Pelayan Umat bukan Penguasa Mesjid

Padang, Humas--Direktur Urusan Agama Islam (Urais) Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, Adib memberikan apresiasi terhadap Program Revitalisasi Khazanah Surau (Prokes) sebagai Program Unggulan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar.

Ungkapan ini disampaikannya dalam acara Peningkatan Kompetensi SDM Pengurus Mesjid, Selasa malam (26/4) di Hotel Rangkayo Basa Padang Panjang. Hadir mendampingi Direktur, Kepala Bidang Urais, H. Edison dan Sekretaris Satgas Halal Ikrar Abdi sekaligus.

Hadir secara virtual, Adib juga memberikan motivasi kepada pengurus mesjid piloting Prokes se Sumatera Barat ini. Bagaimana Takmir (Pengurus Mesjid) menyatukan visi dan misi dalam membangun dan menciptakan mesjid yang ramah lingkungan.

"Mengembalikan fungsi mesjid bukan hanya menjalankan fungsi ibadah tetapi pusat pengembangan masyarakat dan persatuan umat," ungkap Direktur.

Dikatakan Direktur, ekosistim di mesjid sangat luar biasa. Oleh karena itu maka diperlukan program moderasi beragama di mesjid. Sehingga nilai-nilai moderasi beragama lebih mudah tersosialisasikan kepada masyarakat yang ada di sekitar mesjid.

Menurut Direktur setidaknya ada 6 (enam) kata kunci membangun mesjid. Pertama, motivasi atau niat takmir dan pengurus masjid. Kedua, visi dan misi mesjid. Jadi pengurus mesjid harus menyamakan persepsi melalui visi misi untuk memakmurkan mesjid.

Ketiga, rapat rutin untuk penyusunan program. Keempat, studi banding melihat pengelolaan mesjid yang sudah maju dan lebih sukses dalam pengelolaan mesjid.

Kelima, Pembinaan rohani. Takmir mesjid harus aktif mengikuti pengajian bukan hanya mengatur jemaah. Keenam, komunikasi. Menjalin komunikasi personal dengan seluruh jemaah dan pengurus.

Dikatakan Direktur, takmir mesjid itu sebagai pelayan umat bukan penguasa mesjid. Takmir harus menyadari kedudukannya sebagai pelayanan, pemegang amanah mulia. Takmir harus bisa menjaga dan mengelola mesjid sebagai pusat aktifitas ibadah, tukas Direktur.

Saat ini imbuh Direktur, ada beberapa  tantangan dalam membina takmir mesjid.
Pertama, banyak takmir mesjid yang tidak mau diganti atau tidak dibatasi periode waktu.

"Ada pengurus mesjid bersikap otoriter dan tertutup dari jemaah. Tidak semua takmir yang benar benar aktif menjalankan fungsinya. Mereka tidak menyadari takmir mesjid adalah pekerjaan yang mulia," tutur Direktur Urais.

Karena banyaknya tantangan dalam membina takmir mesjid ini sebut Adib, tidak ada generasi muda dalam struktur organisasi pengurus atau takmir mesjid. Sementara generasi muda harus hadir di mesjid untuk membangun karakter generasi muda, tukasnya. RinaRisna