Pendirian Rumah Tahfiz dan Pemakaian Baju Basiba, Ide Jempolan H. Irwan, Dilaunching Bupati

Pendirian Rumah Tahfiz dan Pemakaian Baju Basiba, Ide Jempolan H. Irwan, Dilaunching Bupati

Lima Puluh Kota, Humas -- Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, Dt. Bandaro Rajo melaunching program satu nagari satu Rumah Tahfiz dan peresmian pemakaian baju kuruang basiba bagi ASN, Rabu (3/8) di aula kantor setempat.

Program jempolan yang dilaunching dalam rangka peringatan Tahun Baru 1 Muharam 1444 H ini dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan Forkopimda, Kepala Kementerian Agama, Ketua MUI, dan bundo kanduang. Sementara dari unsur Kementerian Agama hadir seluruh pejabat struktural dan fungsional,  Penyuluh Non PNS, serta utusan masing-masing seksi.

Bupati Lima Puluh Kota, dalam sambutannya menyebut, program satu nagari satu Rumah Tahfiz dan peresmian pemakaian baju kuruang basiba merupakan ide yang ditelorkan oleh H. Irwan, Kepala Kankemenag Kabupaten Lima Puluh Kota. Bupati mengapresiasi ide cemerlang ini dan berharap program ini segera terealisai setelah dilaunching. Bupati berharap, kolaborasi Pemerintah Daerah dengan Kementerian Agama serta stakeholder lainnya dapat terus terjalin.

“Kami sangat mengapresiasi ide cemerlang Kepala Kankemenag. Program ini akan segera kita realisasikan. Kita telah berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan dan nagari dan kita semua sepakat akan hal ini. Begitu juga pemakaian baju kuruang basiba, setiap hari Kamis kita tetapkan agar ASN memakai baju kuruang basiba. Kami mohon doa dan dukungan dari kita semua,” ungkap bupati.

Selanjutnya bupati menyebut, program yang dilaunching hari ini merupakan wujud Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Visi dan misi Pemerintah Daerah Lima Puluh Kota, mewujudkan masyarakat yang madani, program ini tentu akan menjadi jembatan merealisaikan visi dan misi tersebut. Bupati menyebut, Peraturan Bupati telah dikeluarkan sebagai landasan yuridis pendirian Rumah Tahfiz, yaitu tertera dalam peraturan nomor 33 tahun 2022.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh kota, H. Irwan saat memberikan sambutan menyatakan launching dua program ini dilakukan sengaja mengambil momen tahun baru Islam. Tahun baru yang diartikan sebagai perubahan tatanan kehidupan kearah yang lebih baik, tentunya perubahan umat yang juga harus lebih baik.

“Momentum tahun baru Islam harus bisa dijadikan wadah perubahan diri dan umat kearah yang lebih baik. Kementerian Agama dan Pemerintah daerah akan terus bersinerji dan berkolaborasi serta berkomitmen dalam upaya peningkatan kualitas umat. Visi dan misi pemerintah daerah tidak akan terwujud tanpa kerjasama kita seluruhnya,” ungkap Irwan.

Irwan menyebut, setiap diri bertanggung jawab atas perubahan dirinya kearah yang lebih baik. Dan unsur pemerintahan juga mempunyai tanggung jawab atas masyarakat yang juga lebih baik. Irwan mengatakan, dari unsur Kementerian Agama, ada Penyuluh Agama Islam yang akan menjadi corong dalam upaya mewujudkan umat yang lebih baik. Namun secara umum, Irwan menyatakan siapapun itu adalah lokomotor penggerak perubahan.

Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Deni Asra, dalam sambutannya juga menekankan, bahwa visi dan misi Pemerintah Daerah Lima Puluh Kota yaitu mewujudkan masyarat yang madani harus benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Deni Asra menyebut, program satu nagari satu Rumah Tahfiz adalah dalam rangka menyiapkan generasi Qurani di masa mendatang, menyiapkan calon imam yang baik bacaan Alqurannya. Ia juga menyebut, baju kuruang basiba sebagai identitas perempuang minang juga merupakan ciri kehidupan Islami. Jika semua dapat dilaksanakan, maka kehidupan madani akan dapat diwujdukan.

Disamping launching dua program ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota juga melakukan MoU dengan beberapa Instansi Pemerintah lainnya. Terkhusus untuk Kementerian Agama, dilakukan penandatanganan MoU dukungan Pemerintah daerah dalam menciptakan Kemandirian pondok pesantren. Selain itu kegiatan juga diisi dengan penyerahan Piagam Penghargaan kepada santri berprestasi baik ditingkat provinsi maupun nasonal.

Tak kalah menariknya adalah, kedatangan bupati dan rombongan memasuki aula diiringi dengan lantunan Salawat Badar yang merdu dari para santri Pondok Pesantren Al Zamriyah Simalanggang. Lantunan ayat suci Alquran yang merdu pembuka acara juga dibacakan oleh santri pondok pesantren yang baru beberapa tahun ini berdiri. Terakhir kegiatan ditutup dengan tausiah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, H. Alizar Chan.(Nina)