M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah

M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah
M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah
M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah
M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah
M Farman Izhar Ulas Rencana, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM Madrasah

Padang (Humas)- Mengingat terbatasnya data tentang penggunaan dana BOS dan sumber dana lainnya berdampak pada belanja anggaran pendidikan cenderung belum efektif dan efisien. Minimnya monitoring, keterbatasan informasi tentang capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) menjadi salah satu alasan hal tersebut terjadi. Maka, diperlukan strategi untuk mempercepat pencapaian SNP bagi madrasah-madrasah tersebut. Daftar Madrasah Sasaran dan Penetapan Madrasah sasaran ini menggunakan sistem random berbasis kecamatan di beberapa Provinsi.

Hal ini dipaparkan pembicara kedua pada acara Workshop Persiapan Bimtek Pendampingan Penerapan EDM e-RKAM Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Muhammad Farman Izhar dan Ine Yudawati dari Tim EDM e-RKAM Konsultan Manajemen Bimtek dalam materinya tentang Perencanaan, Penyusunan dan Pelaksanaan EDM e-RKAM di madrasah, Senin (26/09) malam.

Menggunakan sejumlah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan studi evaluasi dampak, sehingga di sejumlah provinsi, dimungkinkan ada madrasah di satu kecamatan yang dipilih menjadi sasaran e-RKAM. 

Pihaknya menilai hal itulah yang mendasari proyek REP-MEQR bermula. Selain karena adanya kesulitan Kemenag pusat mendapatkan data, terutama untuk dana bos, perencanaan realisasi dan pelaporan karena tidak ada sistem yang terintegrasi dan real time menjadi tantangan sendiri bagi program yang baru seumur jagung tersebut. 

Terlebih lagi dalam sistem keuangan yg terintegrasi. "Maka muncul REP MEQR yang tentu saja berpengaruh terhadap sejumlah kebijakan. Setidaknya tercatat  55 ribu madrasah sudah terkumpul datanya sejak tahun 2020," ungkap pria yang akrab disapa Farman ini di Hotel Imelda dan Water park Padang.

Itulah mengapa, dibuat sistem program yang dapat memantau kegiatan penggunaan dana BOS sesuai dengan aturan yang ada pada program Proyek REP MEQR, demi meningkatkan mutu madrasah.

Proyek yg dimulai awal tahun 2020-2024 dari Bank Dunia ini untuk Tahun 2020, tercatat 16 ribuan yang telah bimtek, 21 ribu tahun 2021 dan untuk tahun 2022 terhitung 15.500 target bimtek di Indonesia. Sedangkan untuk Sumbar sendiri, tercatat sebanyak 341 madrasah negeri dan swasta yang tersebar di Sumbar. 

Farman menambahkan, terkait persiapan Bimtek REP-MEQR untuk komponen 1 dananya ditransfer ke dana PCU provinsi sebagai pelaksana.

"Kita hadir disini sebagai pembantu narsum. Insyaallah bimtek akan dilaksanakan binteknya sekitar Bulan Oktober mendatang. Untuk tahap sekarang, kita mendata, mengkoordinasikan dan menseleksi untuk tingkat Provinsi dan Kabupaten. " Ucapnya

Terhitung untuk Provinsi Sumatera Barat ada 2 orang TIP dan 27 TIK Kabupaten/Kota se- Sumbar yang sudah lolos untuk mengikuti Bimtek EDM e-RKAM. 

Diantaranya, adalah Pesisir Selatan 1 orang, Kabupaten Solok 3 orang, Kabupaten Sijunjung 1 orang, Kabupaten Tanah Datar 2 orang, Kabupaten Agam 3 orang, Kabupaten Lima Puluh Kota 1 orang, Kabupaten Pasaman 1 orang, Kabupaten Dharmasraya 1 orang, Kabupaten Solsel 1 orang, Kabupaten Pasbar 4 orang, Kabupaten Padang Pariaman 1 orang,  Kepulauan Mentawai 1 orang, Kota Padang 1 orang, Kota Solok 1 orang, Kota Sawahlunto 1 orang Kota Padangpanjang 1 orang, Kota Bukittinggi 1 orang, Kota Payakumbuh 1 orang dan 1 orang lainnya dari Kota Pariaman.

Terkait data sasaran target madrasah, apakah sudah sesuai data yang ada, nanti akan dicek lagi. Yang jelas target madrasah sekitar 400an lebih sesuai data emis 2020, tambahnya.

"Kalau internetnya bagus akan diberikan bimtek secara online, sedangkan yang kurang bagus akan dilaksanakan secara hibryd atau semi online." Tukasnya.(vera)