Menyentuh, Lima Pesan Dirjen Pendis untuk 1824 Peserta KKPM Sumbar

Menyentuh, Lima Pesan Dirjen Pendis untuk 1824 Peserta KKPM Sumbar
Menyentuh, Lima Pesan Dirjen Pendis untuk 1824 Peserta KKPM Sumbar
Menyentuh, Lima Pesan Dirjen Pendis untuk 1824 Peserta KKPM Sumbar

Padang (Humas)- Kemah Karya Pramuka Madrasah (KKPM), selain sebagai ajang silaturahmi juga dimaknai sebagai alat pertukaran keilmuan dan model pembelajaran yang baik dalam perspektif siswa dan guru. Berpramuka sesungguhnya menciptakan daya, menjaga lingkungan dengan tetap memberikan aksentuasi terhadap penjagaan martabat kemanusiaan.

Hal itu dinyatakan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani saat memberi pencerahan kepada 1824 siswa/i yang hadir mengikuti upacara pembukaan.

Ali Ramdhani menyatakan bekal ilmu agama yang ada di madrasah semestinya mampu mengokohkan keimanan. Pada dimensi lain mereka diajarkan nilai nilai keislaman agar selalu berada pada dimensi yang transenden. 

Menurutnya disamping keislaman dan keimanan, seluruh komponen madrasah, tidak saja siswa namun tenaga pendidik perlu menginternalisasikan nilai ihsan sebagai bagian dari nilai yang diusung oleh madrasah.

Dikatakan Ali Ramdhani, sejatinya Ihsan pada prinsipnya adalah sebuah akronim yang mewakili nilai-nilai kepramukaan. 

Pertama, sejatinya  pramuka yang berhimpun di madrasah adalah mereka yang memiliki integritas yang baik. 

"Dia selalu jujur, dia yang menghormati waktu, menghormati senior dan menyayangi orangtuanya, "kata Ali.

Menjadi istimewa, manakala pramuka madrasah memahami pentingnya menyayangi dan menghormati ibu. 

"Semua orang hebat yang ada di dunia ini, semuanya adalah orang yang mencintai ibunya. Jika ingin menjadi orang hebat, cintai ibu anda," ucapnya diiringi riuh tepuk tangan adik-adik Pramuka.

Menurutnya ada lima air berasal dari seorang ibu yang tak pernah tergantikan oleh siapapun. 

"Ada air darah yang berproses untuk menjadi janin, air ketuban ketika akan melahirkan kita, ada air susu ibu ketika sudah lahir ke dunia, ada air keringat saat mengasuh dan membesarkan kita hingga besar dan terakhir air mata ibu ketika mengiringi proses kehidupan kita," sebutnya.

Lima air ini harus menurutnya harus dihormati tanpa harus menanggalkan penghormatan terhadap seorang ayah .

Kedua, humanis yang mampu mengkonstruksi kejujuran. Rasulullah Saw selalu mengajarkan diksi-diksi yang tepat dan terseleksi dalam berkomunikasi. 

"Sehingga apapun kata yang diucapkan Rasulullah selalu membuat nyaman yang mendengarnya, "katanya.

Maka pramuka madrasah dituntut mampu menancapkan sifat humanis dalam setiap sendi kehidupan.

Ketiga, nilai spritualitas yang maknanya apapun yang dilakukan dalam hidup merupakan bagian ibadah. 

Keempat, siswa madrasah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Terakhir, nilai nasionaliti yang menjadi sebuah keniscayaan bagi siswa madrasah. 

"NKRI adalah harga mati, sebab Hubbul Wathan minal iman," pesannya.(vera)