Bina Kamad Sumbar, M Ali Ramdhani: Membangun Madrasah Mercusuar, Afirmasi Empat Hal Ini

Bina Kamad Sumbar, M Ali Ramdhani: Membangun Madrasah Mercusuar, Afirmasi Empat Hal Ini
Bina Kamad Sumbar, M Ali Ramdhani: Membangun Madrasah Mercusuar, Afirmasi Empat Hal Ini

Padang (Humas)- "Membangun madrasah jangan sekedar retorika sekedar kata tanpa makna. Esensinya lebih dari itu, madrasah harus menjadi mercusuar, dimana sebuah bangunan yang mampu menerangi disaat kegelapan dan mampu menunjukkan arah-arah bagi orang yang mencari pelajaran."

Begitu ditegaskan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan pembinaan kepada Kepala Madrasah se-Sumatera Barat, Jumat (30/09) petang.

Harus disadari sebuah peradaban tentu saja beriringan dengan kemajuan sebuah bangsa. Makanya peradaban tidak sekedar ditunjukkan oleh kemajuan bidang pendidikan, tapi apapun kemajuan sebuah peradaban itu.

M Ali Ramdhani mengingatkan filosofi dalam  sebuah pepatah singa. "Apabila engkau ingin berkesejahteraan selama tahunan maka tanamlah padi, apabila engkau ingin berkesejahteraan selama puluhan tahun maka tanamlah pohon, apabila engkau berkesejahteraan ribuan abad atau sejatinya keabadian kesejahteraan dalam keabadian maka tanamlah orang." Ungkapnya.

Ketika dikaitkan dalam ilmu biologis, manusia disebut dengan homo sapiens. Maknanya, eksistensi manusia itu ada, ketika dia mampu berpikir.

"Bukan terletak pada tinggi atau pendeknya secara fisik. Bukan pula karena ganteng atau cantiknya. Akan tetapi, diukur bagaimana dia menggunakan daya pikirnya." Ucap Dirjen.

Ketika melihat definisi klasik tentang manusia dalam dimensi yang lain. Bahwa sesungguhnya manusia itu hewan yang berakal. Karena itu, manusia harus mau dan mampu berfikir.

Menurutnya tiga definisi diatas bermuara pada sebuah kesimpulan, bahwa jika ingin memuliakan manusia adalah bagaimana menginjeksikan ilmu pengetahuan dan sains menyampaikan prosesnya pembelajaran.

Ali Ramdhani menambahkan, ketika mendidik menjadi sesuatu yang esensial, ia mengajak kepala madrasah untuk memahami arah orientasi pendidikan. 

"Jadi, apapun yang kita lakukan bekerja atau mendidik, agar kita dapat anugrah kebahagiaan. "Kebahagiaan dunia dan akhirat, bukankah doa kita demikian?," terangnya.

Madrasah harus menjadi tempat yang membahagiakan bagi siswa-siswa kita. Untuk itu harus ada persyaratan penata kelolaan yang maksimal bagi madrasah.

Pertama, ruangan yang kondusif untuk kenyamanan proses belajar. 

"Secara fisik madrasah itu tidak harus mewah, tapi mampu memberikan ruang yang aman, nyaman dan bersih, sehingga membuat siapapun yang datang dan pergi dengan senyum," ujarnya.

Kedua, mendidik siswa dengan welas asih. Karena membangun rasa cinta damai dan rasa peduli terhadap siswa, maka akan tercipta kedamaian di lingkungan madrasah.

"Ketika cinta, care, love, compasionate tumbuh disana,  tidak akan pernah terjadi kejadian kekerasan fisik apalagi kekerasan seksual," tambahnya.

Ketiga, pentingnya menyediakan ruang ekspresi yang autentik dan wadah kreativitas bagi siswa secara merdeka. 

"Karena talenta siswa itu beragam, maka penting mendukung kreativitas positif ini untuk membangun siswa yang bertalenta sesuai bakat dan minatnya masing-masing," pesan Ali Ramdhani.

Keempat, sebuah madrasah harus menjadi proses kesehatan secara psikologis ataupun secara jasmani bagi siswa. Maka tugas pendidik jangan menyalahgunakan fasilitas untuk mendominasi hal-hal yang merusak tumbuh kembang peserta didik.

Misalnya dari sisi penataan bangunan. Standar kaca ruang di sekolah itu harus trasnparan, sementara ada oknum pengelola sebuah sekolah yang membuat penataannya gelap. 

"Ini tidak baik, tak boleh lagi ada ruang gelap, artinya ruang yang tidak bisa dilihat dari luar ke dalam. Jadi harus bisa terlihat apa yang terjadi di ruang kelas sehingga walau ada niat yang salah, dia tidak ada kesempatan," tekannya.

Fenomena dan isu atau terjadinya kasus, yang kemudian diframing belakangan ini tentang madrasah, dan pondok membutuhkan kerja kolektif antara guru, Kamad dan siswa. Bagaimana menunjukkan madrasah itu berkarakter dengan empat elemen.

"Having, loving be and half ini adalah ciri khas utama dari madrasah kita. Karena itu, perlu membahagiakan dan menciptakan kemajuan bangsa generasi hebat. Harta yang paling berharga adalah anak-anak yang saleh, pintar dan bahagia. Rekreasi terindah bagi siswa adalah belajar dan surga terindah bagi siswa adalah madrasah kita, tandasnya.(Vera)