Buka Workshop, Kakanwil Bicara Pentingnya Membangun Relasi yang Baik antara Guru dan Murid

Buka Workshop, Kakanwil Bicara Pentingnya Membangun Relasi yang Baik antara Guru dan Murid
Buka Workshop, Kakanwil Bicara Pentingnya Membangun Relasi yang Baik antara Guru dan Murid
Buka Workshop, Kakanwil Bicara Pentingnya Membangun Relasi yang Baik antara Guru dan Murid
Buka Workshop, Kakanwil Bicara Pentingnya Membangun Relasi yang Baik antara Guru dan Murid

Padang (Humas)- Kurikulum merdeka adalah kurikulum baru yang segera diberlakukan tahun 2022 di seluruh Indonesia di tingkat sekolah maupun madrasah. Dalam rangka menyiapkan guru dan peserta didik guna menyongsong implementasi kurikulum merdeka, MTsN 5 Kota Padang menggelar Workshop selama 1 hari, Kamis (03/11).

Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi menilai workshop merupakan langkah madrasah mendalami IKM. Melalui workshop ini, Helmi mengajak semua tenaga pendidik untuk mengenal Kurikulum Merdeka dan menyusun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan situasi madrasah masing-masing.

Penegasan ini, disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat H Helmi dalam sambutannya dihadapan puluhan guru madrasah.

Pada kegiatan workshop, Helmi juga berbicara tentang manfaat membangun kedekatan antara guru dengan siswa. Helmi menilai membangun hubungan lebih dekat dengan siswa tidak hanya menjadikan guru pintar. Ternyata hubungan yang harmonis antara guru dan siswa dapat membawa pengaruh yang baik bagi siswa. 

Hubungan siswa dengan guru yang positif juga dikaitkan Helmi dengan peningkatan kompetensi sosial pada peserta didik.

"Baik dalam proses berinteraksi maupun proses pembelajaran. Interaksi dan kualitas hubungan guru dan murid akan mempengaruhi insight, penguasaan ilmu dan hasil akademik peserta didik. Ironisnya, sekarang ini saya banyak melihat, tidak sedikit anak didik yang acuh saja dengan gurunya, bahkan tak jarang cuek tanpa menegur," katanya.

“Intinya adalah bagaimana membangun aspek kognitif, tapi juga attitude, perilaku dan karakter anak didik, khususnya siswa madrasah." Ujarnya.

Lebih dalam, Helmi menekankan pendidikan bukan hanya perkara transfer of knowledge, namun juga upaya menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik. Baik itu nilai etika, adab, kesopanan, sosial terlebih lagi agama.

Maka, menurutnya ada beberapa hal yang mendasari lahirnya gagasan kurikulum merdeka. Selain karena kurikulum yang diberlakukan selama ini, cenderung sarat dan padat, sehingga berdampak terhadap kualitas hasil belajar, hal ini  juga merupakan langkah mitigasi terhadap pendidikan.

Selain itu, Helmi menilai kurikulum merdeka mengedepankan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten dibuat lebih optimal. Pada akhirnya peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. 

Sebaliknya, guru juga memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Sementara itu Kepala Madrasah MTsN 5 Padang Lilis Andriyani mengaku sangat apresiatif atas kehadiran Kakanwil mendukung kegiatan Workshop. Lilis mengharapkan melalui kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik, akan melahirkan siswa madrasah yang tidak hanya cerdas namun lebih berkarakter. 

"Terimakasih bapak Kakanwil, semoga Workshop MTsN 5 Padang berjalan lancar, sehingga dapat mengimplementasikan dan mengikuti workshop kurikulum merdeka ini dengan baik dan sungguh-sungguh," pintanya. (vera)