H. Edy Oktafiandi : Ragam Pakaian Adat Nusantara pada Upacara HAB Kemenag Ke-77 Lambangkan Kuatnya Kerukunan Umat

H. Edy Oktafiandi : Ragam Pakaian Adat Nusantara pada Upacara HAB Kemenag Ke-77 Lambangkan Kuatnya Kerukunan Umat

Padang, Humas- Ada beberapa kesan terindah yang membuat nuansa berbeda pada Upacara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-77 tingkat Kota Padang, di Balaikota Padang, Selasa (03/01/) dari Upacara tahun-tahun sebelumnya.

Diantara nuansa tersebut adalah ragam pakaian adat nusantara yang para pejabat mulai dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang H. Edy Oktafiandi, Kasubbag TU, Zulfahmi, Kasi Penmad Farhan Furqani, Kasi Bimas Aris Junaidi, Kasi PAIS, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang juga ketua panitia HAB, Dian Khairati, Kasi PHU H. Hendri Yazid, Penyelenggara Syariah Rinaldi, Pengawas madrasah dan PAI, Kepala MI, MTs dan MA, Kepala KUA, dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perwakilan siswa MI, MTs dan MA se Kota Padang.

"Semua keberagaman itu melambangkan betapa kuatnya kerukunan umat beragama dan menunjukkan bahwa kita adalah Indonesia, kita cinta Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati," inilah ungkapan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H. Edy Oktafiandi saat diwawancarai tim humas.
 
"Petunjuk tentang pakaian ini merujuk kepada Surat Edaran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI Nomor : 42 tentang Perubahan Panduan Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Tagline Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat," jelas orang nomor satu di Kemenag Padang itu.

Kakan Kemenag menambahkan bahwa, Pakaian adat merupakan salah satu simbol bahwa negara Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Pakaian adat di setiap daerah dan provinsi menunjukkan betapa kayanya negara kita dengan budaya yang menakjubkan. Setiap pakaian adat merepresentasikan dari mana kita berasal serta bagaimana karakter dan kultur daerah tersebut yang menyatu dalam bingkai negara Indonesia.

"Sebagai warna negara Indonesia, tentu kita wajib mencintai pakaian adat dan juga bangga memakainya. Dengan memakai pakaian adat, maka batas kaya dan miskin, tinggi rendah, hingga oposisi dan koalisi jadi hilang. Kita jadi setara saat memakai pakaian adat," ungkap Edy hobby seni tersebut.

"Untuk itu, saat ada kesempatan memakai pakaian adat, jangan sampai kita merasa malu memakainya. Justru kita harus tunjukkan pada dunia betapa kayanya keberagaman budaya pakaian adat kita. Memakai baju adat juga bisa jadi teladan berharga untuk generasi sekarang. Ini supaya generasi saat ini mensyukuri, mengenal, dan turut melestarikan ragam budaya bangsa," pinta Edy yang selalu menginspirasi.

Kakan Kemenag berharap warna warni peringatan HAB ke-77 Kementerian Agama tahun ini hendaknya menjadi momentum untuk menguatkan persatuan dalam keberagaman dan Menguatkan Kerukunan Umat Untuk Indonesia Kuat.
(DTB)*HTj