MTsN 7 Kota Padang Siap Jadi Agen Kerukanan Di Bunguih Taluak Kabung

MTsN 7 Kota Padang Siap Jadi Agen Kerukanan Di Bunguih Taluak Kabung

Padang, Humas -- Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama, menjadi moderat bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan. Keliru jika ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi, tidak serius, atau tidak sungguh-sungguh, dalam mengamalkan ajaran agamanya.

Pengetahuan atas keragaman itulah yang memungkinkan seorang pemeluk agama akan bisa mengambil jalan tengah (moderat) jika satu pilihan kebenaran tafsir yang tersedia tidak memungkinkan dijalankan.

Sikap ekstrem biasanya akan muncul manakala seorang pemeluk agama tidak mengetahui adanya alternatif kebenaran tafsir lain yang bisa ia tempuh. Dalam konteks inilah moderasi beragama menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai sebuah cara pandang (perspektif) dalam beragama.

Kepala MTsN 7 Kota Padang Edihadison di sela- sela selesai mengikuti upacara HAB Kemenag ke 77 mengatakan bahwa moderasi dalam literasi Islam disebut Wasathiyah, yakni proses memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam secara adil dan seimbang. Menurutnya, melalui kata kunci itu akan menghasilkan cara pandang, sikap, dan perilaku yang kerap mengambil jalan tengah di antara dua problem.

Lanjut Kepala Madrasah, mengatakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTsN 7 Kota Padang Siap menjadi agen kerukunan Dibungih Teluk Kabung dan mampu memberikan penguatan kerukunan umat beragama kepada masyarakat luas.

Edihadison mengungkapkan, kerukunan umat beragama penting untuk dijaga di tengah munculnya berbagai sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang mengarah ke disintegrasi bangsa.

“Sekarang sudah banyak muncul status-status netizen yang mengarah ke ekstrimisme, baik ekstrim kanan maupun kiri. Ini berbahaya untuk keutuhan NKRI karena bisa mempengaruhi masyarakat luas,” sambungnya.

"Karena itu, penguatan moderasi beragama dianggap perlu untuk mengembalikan kelompok kelompok dengan ajaran agama yang sesungguhnya. Moderasi beragama bertujuan untuk membawa pulang mereka yang punya paham agama secara ekstrem, baik kanan atau pun kiri, ke ajaran agama yang sesungguhnya," ujarnya.

Dengan agen kerukunan ini, ldiharapkan mampu berperan untuk melakukan revolusi mental sebagai salah satu agenda pembangunan bangsa. Untuk kesenjangan kerukunan umat beragama diperlukan revolusi mental.

“Di antaranya dengan memperbanyak literasi kerukunan yang bisa disampaikan oleh agen-agen kerukunan,” ajak sang Kepala Madrasah.

Terakhir, sang Kepala Madrasah mengatakan bahwa Pidato Menteri Agama RI Mengajak kepada seluruh warga negara Indonesia dari sabang sampai merauke untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama.

“Hal ini sesuai tagline HAB Kemenag ke-77 Tahunn 2023  “Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat,” ungkapnya seraya menyudahi. (Jamaril)*Htj