Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah

Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah
Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah
Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah
Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah
Tutup Rakor REP-MEQR 2023, Kakanwil Ingatkan 7 Pesan Menag dalam Pengembangan Madrasah

Padang (Humas)- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumbar H Helmi menutup secara resmi kegiatan Realizing Education’s Promise Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) di Pagaruyung II Rocky Plaza Hotel Padang, Sabtu (28/01). Hadir mendampingi Kabid Penmad H Hendri Pani Dias, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny.Hj.Nazifah Helmi, para JFT di lingkup Bidang Penmad Kanwil Kemenag Sumbar.

Dalam sambutannya Kakanwil mengharapkan dengan telah dilaksanakannya Rapat Koordinasi Pelaksanaan REP-MEQR ini, kualitas pengelolaan madrasah dapat lebih baik lagi pada tahun 2023 ini.

Helmi mengingatkan seluruh peserta betapa pentingnya membangun image building atau membangun citra pendidikan Islam melalui Madrasah yang ada di provinsi Sumbar.

“Untuk tugas dan fungsi di KUA atau pun pelayanan bidang haji dan umrah satu-satunya hanya Kemenag yang mengurus. Sedangkan untuk pendidikan, ada lembaga atau Kementerian lain yang menjadi pembanding bagi madrasah. Kita kerap dibandingkan dengan satuan pendidikan yang setingkat dengan madrasah.” Katanya

Hal itu menurut Helmi, sepatutnya menjadi spirit tersendiri bagi madrasah untuk berupaya menaikkan mutu, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang madrasah di yang saat ini sudah semakin maju dengan berbagai prestasi.

“Baik yang diraih oleh siswa, guru, pegawai maupun lembaganya.”jelas Helmi.

Madrasah di Sumbar yang selama ini masih kalah pamor ketimbang sekolah-sekolah umum, sekarang sudah dapat bertransformasi menjadi madrasah dengan publikasi prestasi secara digital. Bahkan tersaji pada seluruh media sosial yang popular maupun website khusus yang telah dibangun oleh Kanwil Kemenag Sumbar.

"Kita sudah berada pada jalur yang benar. Terimkasih kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan disatukan kerja masing-masing. Sekarang kita ingin lebih baik lagi dalam segala aspek. Tidak hanya dalam aspek prestasi, namun karakter, bangunan fisik madrasah dan fasilitas."Ajaknya.

Kakanwil mendorong Kamad untuk bisa mengelola pendidikan lebih baik lagi. Kabar baiknya, bersyukur sekarang stigma bantuan dari sekelompok masyarakat terhadap madrasah tidak dinilai sebuah hal yang tabu lagi.

"Faktanya, dalam Undang-undang sendiri membolehkan hal itu. Bahwa pembiayaan pendidikan bisa dari pemerintah baik pusat atau pun daerah, serta dari masyarakat, baik kelompok atau pun perorangan,” sebutnya.

Dibebaskannya tugas mengajar bagi kepala madrasah, dinilai Helmi seharusnya menjadi peluang besar bagi kepala madrasah meningkatkan kreattivitas dan inovasi dalam membangun madrasah mandiri berprestasi.

“Karena itu kepala madrasah hanya memiliki empat tugas utama, seperti tugas manajerial, tugas supervisi, pengembangan madrasah dan kewirausahaan.” Katanya.

Disisi lain, Kakanwil Helmi menuturkan untuk sesuai arahan Sekjen kepala madrasah harus mampu berkolaborasi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun para dermawan kelompok masyarakat. Hal itu demi mengembangkan madrasah secara berkesinambungan.

Sedikitnya ada pesan Gusmen Yaqut dalam usaha melaksanakan program pengembangan madrasah Tahun 2023 yang ditekankan Helmi. Pertama, agar kita mewujud visi dan misi Kemenag khususnya misi nomor empat memberikan pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan akuntabel kepada masyarakat.

Kedua, melakukan langkah optimalisasi realisasi anggaran dengan efektif, efisien, akuntabel dan jelas output serta  outcomenya. Untuk capaian anggaran dan kegiatan program yang terukur dan berdampak signifikan untuk peningkatan kualitas dan pelayanan publik.

Ketiga, melakukan antisipasi dan responsif terhadap tantangan kebutuhan layanan keagamaan dan layanan pendidikan keagamaan tahun 2023.

“Transformasi digital tidak ada tawa menawar lagi, untuk itu semua ASN harus mendownload aplikasi Pusaka super App yang telah diluncurkan Kemenag RI. Kalau Sumbar”jelasnya.

Keempat, menyusun grand design pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan mengimplementasikan penguatan moderasi beragama bagi ASN Kemenag dan stakeholder madrasah.

 “Saya senang dengan slogan yang disampaikan Kabid Penmad 1 madrasah 1 prestasi yang bisa dibanggakan, termasuk program 25 ribu tahfizh, ini menjadi nilai tambah bagi madrasah. Jadi marinkuta kawal bersama-sama,” sebutnya.

Kelima bagaimana bisa menyusun langkah strategis dan tidak menjadikan anggaran DIPA saja sebagai strategi tunggal demi tercapainya target yang telah ditetapkan dan pelayanan optimal bagi masyarakat.

“Disinilah dituntut berinovasi dan merumuskan strategi,” ungkapnya.

Keenam, melakukan lelang Pra Dipa. Hal ini sudah dilakukan melalui program SBSN di 7 titik  lokasi.

Ketujuh, memberikan reward dan punishment.

“Bagi yang berprestasi dengan kerja ikhlas cerdas dan berkualitas kita berikan reward, bagi yang belum kita berikan pula punishment dalam rangka pembinaan,” tambahnya.

Sebelumnya Kabid Penmad H Hendri PD menyatakan dalam laporannya bahwa pelaksanaan Rakor (Rapat Koordinasi) REP-MEQR dilaksanakan pada awal tahun di tahun 2023, hal ini untuk merancang kegiatan REP-MEQR agar lebih baik lagi sehingga program yang akan dilaksanakan akan menjadikan madrasah semakin bermutu dan unggul.

Kegiatan yang telah diselenggarakan selama 3 hari ini (26-28) Januari 2023 telah diikuti oleh 80 orang peserta, dari 18 Kabupaten/ Kota seprovinsi Sumbar mengangkat tiga tema utama. Pertama membahas rumusan dan strategi madrasah Mandiri berprestasi. Ini sebagai konsekuensi dari pentingnya mengukur indikator sebuah prestasi madrasah.

“Maka untuk menjawab itu, rumusan ini menjadi alternatif yang memungkinkan untuk bisa diukur,”katanya.

Kedua, EDM RKAM merupakan muhasabah diri bagi komponen madrasah.  sejenis evaluasi dini dari semua komponen madrasah. Dengan adanya evaluasi dini ini madrasah menyadari kelebihan dalam penyelenggaraan madrasah.

“Maka beranjak dari semua evaluasi, semua elemen madrasah memiliki tugas dan PR masing-masing untuk merumuskan itu program dan kegiatan yang akan dilakukan selama tahun 2023,” ungkapnya.

Jadi semua program kegiatan yang akan dilakukan selama Tahun 2023 adalah hasil evaluasi guru masing-masing komponen madrasah, sambungnya. Itulah mengapa EDM RKAM menjadi diagnosis apa kelemahan dan kelebihan madrasah. “Maka seluruh program dan kegiatan selama Tahun 2023 semacam obat untuk

Ketiga, Terkait EMIS yang merupakan induk data dari semua aplikasi yang ada di lingkup Ditjen Pendis Kemenag.

"Dari hasil evaluasi capaian 100 persen tahun 2022 baru mencapai tahapan kwantitas belum kualitas."cetusnya.

Untuk diketahui, peserta rakor melibatkan Kepala madrasah, operator EMIS dnlan Operator EDM RKAM se-Sumatera Barat.(Vera)