Kabag TU Imbau Penceramah Agama Islam Agar Saling Berkoordinasi dan Bersinergi

Kabag TU Imbau Penceramah Agama Islam Agar Saling Berkoordinasi dan Bersinergi

Padang, Humas-- Seorang pendakwah itu harus memiliki sifat keras tapi tidak boleh merasa paling benar. Demikian ditegaskan Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, H. Miswan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Kamis (16/03).

Dalam kesempatan ini Kabag TU, H. Miswan memaparkan materi yang berjudul Koordinasi dan Sinergitas dalam Program Dakwah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Pangeran City ini menghadirkan 50 orang penceramah agama Islam baik Penyuluh PNS atau Non PNS dari 19 Kabupaten Kota se Sumatera Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari hari Kamis s.d Sabtu (16-18 Maret 2023).

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam ini merupakan program kerja Kanwil Kemenag Sumbar melalui Bidang Penerangan Agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dengan tupoksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah, dan Hari Besar Islam.

Dilanjutkan H. Miswan Koordinasi dimaksudkan sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatan dari satuan-satuan kerja (unit-unit) organisasi, sehingga organisasi bergerak sebagai kesatuan yang bulat guna melaksanakan seluruh tugas organisasi untuk mencapai tujuannya.

“Koordinasi mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan,” ujarnya.

Sementara Sinergi menurut Kabag TU adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimum.

“Syarat utama penciptaan sinergi yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan kreativitas,” tambahnya.

Dilanjutkannya, Dakwah merupakan suatu kegiatan yang memiliki sifat menyerukan, mengajak serta memanggil manusia untuk beriman serta taat pada Allah, Tuhan semesta alam sesuai dengan akidah, akhlak serta syariat Islam dengan penuh kesadaran dan secara terencana. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk dapat mencapai kebahagiaan yang ada di dunia serta di akhirat.

“Program dakwah diharapkan mampu untuk mengajak, membimbing masyarakat dalam melaksanakan ajaran Islam dengan baik, pelaksanaan dakwah Islam mulai dari kegiatan pengajian rutin ibu-ibu dan bapak-bapak, para remaja dan anak-anak sampai kepada penyuluhan keagamaan bagi masyarakat. Hal ini dilakukan tentunya dalam rangka untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang marhamah,” jelasnya lagi.

“Pendakwah harus cermat dalam melihat isue isue dilapangan yang bisa diangkat untuk dijadikan bahan dakwah.  Sebagai pendakwah harus bisa menata materi di mesjid agar materinya bisa tersampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat tapi tidak berbenturan dengan penceramah yang lain,” pesan Kabag TU.

Terakhir Kabag TU mengajak kepada seluruh Da’i dan Da’iyah untuk saling berkoordinasi dan saling bersinergi agar program dakwah bisa terwujud di lingkungan masyarakat [DW]