Koto Baru, Humas - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Dr. H. Mahyudin, MA memberikan bimbingan manasik pada 167 Jemaah Haji Kabupaten Solok tahun 1445 H / 2024 M, Rabu (24/4) di Islamic Center Koto Baru.
Dalam kesempatan tersebut, H. Mahyudin didampingi Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny. Rosnimar Yudin yang dihadiri oleh Kakan Kemenag Kabupaten Solok H. Zulkifli, Ketua DWP Ny. yessi Zulkifli, para Kepala Seksi dan Penyelenggara, kepala KUA dan Kepala Madrasah se Kabupaten Solok.
Kepala Kantor kemenag Kabupaten Solok dalam laporannya menyampaikan bahwa untuk tahun 1445 H jemaah haji dari Kabupaten Solok berjumlah 167 orang yang terdiri dari nomor urut porsi sebanyak 130 orang, prioritas Lansia sebanyak 3 orang, penggabungan mahram sebanyak 5 orang dan dari cadangan sebanyak 29 orang.
"Sedangkan untuk kecamatan asal, masih di dominasi kecamatan Kubung sebanyak 51 orang, disusul Gunung Talang sebanyak 33 orang, kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 31 orang, Bukit Sundi sebanyak 21 orang dan Lembah Gumanti 12 orang serta dari kecamatn lainnya dengan jumlah bervariasi tidak sampai 10 orang," ujar H. Zulkifli.
Untuk keberangkatan ke Tanah Suci nantinya, Penyelenggara Haji Kantor Kemenag Kabupaten Solok masih menunggu penetapan dari Kanwil Kemenag Sumbar, namun demikian H. Zulkifli berharap jemaah yang masuk kuota cadangan dapat berangkat bersama jemaah lainnya dalam satu Kloter.
Menutup laporannya H. Zulkifli menyampaikan bahwa untuk penyelenggaraan haji tahun ini, Kantor Kemenag kabupaten Solok mengusung tiga sukses yakni sukses persiapan, sukses pelaksanaan dan sukses pelaporan.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar H. Mahyudin dalam bimbingan manasiknya menyampaikan beberapa aturan dan program yang diterapkan oleh Kementerian Agama untuk Jemaah Haji selama penyelenggaraan Haji tahun 1445 H ini, diantaranya penempatan jemaah haji Indonesia tidak lagi di Mina Jadid sehingga lebih lekat dengan tempat melontar jumrah.
"Selian itu, untuk tahun 2024 ini, jemaah juga akan mendapatkan makan di Makkah sebelum dan pasca Wukuf di Armuzna. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jemaah tidak disediakan catering karena macetnya kota Makkah jelang pelaksanaan wukuf akibat mobilitas jemaah dan kendaraan yang tinggi sehingga tidak memungkinkan panitia mendistribusikan makanan. Namun tahun ini berbeda, jemaah tetap mendapatkan makan," urai H. Mahyudin.
Ditambahkannya, salah satu pelanggaran yang banyak dilakukan jemaah adalah membawa barang bawan melebihi batas yang ditetapkan oleh Garuda Indonesia sebanyak 32 Kg, serta masih ada yang membawa benda-benda yang tidak dibolehkan dalam aturan penerbangan.
"Untuk itu mari persiapkan diri dengan pengetahuan dan pemahaman ibadah melalui manasik, serta patuhi aturan saat keberangkatan agar nyaman melaksanakan ibadah dan mengikuti semua rangkaian rukun haji di tanah suci nanti," tutup Kakanwil.