Padang, Humas--Rasa sedih tak bisa dielakkan Helviona Rezionita, peserta SKD CPNS Kemenag. Viona sapaan akrabnya mengalami kecelakaan saat dirinya dalam perjalanan menuju lokasi ujian di Kyriad Bumiminang Hotel Padang.
Saat tiba di lokasi ujian, viona langsung dibopong panitia turun dari mobil menuju kursi roda. Dengan cepat panitia langsung mendorong kursi roda yang diduduki Viona menuju tempat pengambilan PIN Sesi (kode) yang akan digunakan untuk _login_ pada aplikasi ujian.
Namun sangat disayangkan, waktu untuk pengambilan pin sudah ditutup otomatis oleh aplikasi. Sesuai dengan syarat dan ketentuan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), pin sesi akan ditutup 5 (lima) menit sebelum ujian dimulai.
Rasa kecewa dan sedih tak dapat dihindari, Viona harus mengikhlaskan keadaan. Perjuangan Viona terhenti sementara untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Sumatera Barat tahun 2024.
"Sedih pasti, kecewa juga. Saya juga harus menahan rasa sakit akibat kecelakaan yang saya alami. Td sempat dirawat dan dirontgen, tak ada patah tapi sepertinya kaki saya terkilir, wajah juga memar," ungkap Viona, kepada panitia, Minggu (20/10).
Diceritakan wanita kelahiran, 27 Desember 1992 ini, kecelakaan bermula ketika ia bersama adeknya berangkat dari rumah kosan adeknya menuju ke lokasi ujian. Di perjalanan sepeda motor yang ditumpanginya ditabrak sepeda motor lain.
"Tadi saya dilarikan ke rumah sakit oleh keluarga yang menabrak saya, mereka bertanggung jawab. Namun kaki saya tidak bisa berjalan, karena terkilir. Namun saya bertekad untuk tetap ikut ujian, karena sudah jauh- jauh datang dari Pesisir Selatan," urainya.
Kedatangan Viona di lokasi ujian disambut oleh Ketua Tim Kerja Kepegawaian Kanwil Kemenag Prop. Sumbar, Fauqa Nuri Ichsan bersama panitia lainnya. Ia menyampaikan rasa duka atas musibah yang menimpa salah seorang peserta CAT SKD.
"Kita turut prihatin atas apa yang menimpa Viona. Kita juga tidak bisa berbuat apa-apa karena jadwal pengambilan PIN sesi sudah _closed by system_ oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," kata Fauqa kepada Viona didampingi Kakak Iparnya.
Saat sampai dilokasi CAT SKD, panitia dan tim Satpol PP dengan sigap menggunakan kursi roda untuk membantu Viona melaksanakan _face recognition_ untuk mendapatkan PIN Sesi dimaksud.
"Kita sudah berusaha sekuat tenaga agar Viona bisa mendapatkan pin, tapi sayang sekali terlambat beberapa detik saja. Pengambilan PIN sesi ditutup 5 menit sebelum ujian dimulai," terang Fauqa.
Dari kejadian lanjut Fauqa peserta bisa mengambil hikmah bahwa peserta perlu berhati-hati dan tidak boleh lalai atau tidak mengindahkan pengumuman. "Karena kita berhadapan dengan system. Kita tidak mungkin melawan system yang ada," ujar Fauqa.
Untuk itu, Fauqa mengimbau seluruh peserta untuk tetap hati-hati dalam perjalanan menuju lokasi ujian tidak usah buru-buru. Usahakan datang lebih awal biar tidak terlambat dan tidak gagal mengikuti ujian. Risna