Padang, Humas – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat melaksanakan apel pagi pada Senin (22/09/2025) yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), M. Rifki. Kegiatan berlangsung khidmat dengan dihadiri Kepala Bidang dan Pembimas,serta Ketua Tim Kerja, JFT, JFU, CPNS di jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat dan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan.
Dalam amanatnya, M. Rifki menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta apel serta mendoakan yang sedang sakit agar segera pulih. Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai aparatur negara, mengingat apel pagi merupakan bagian dari pembinaan dan penguatan etos kerja di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar.
Selain itu, peserta apel juga mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang melahirkan Kementerian Haji dan Umrah.
“Saat ini kita menunggu keputusan lebih lanjut dari pusat terkait struktur kelembagaan baru. Namun sebelum itu disahkan, tugas-tugas penyelenggaraan haji dan umrah masih melekat di bidang PHU,” jelasnya.
Disampaikan pula, hingga saat ini Kanwil Kemenag Sumbar telah menyelesaikan verifikasi 80 persen dari total kuota jemaah haji tahun 2026 sebanyak 4.613 orang. Dari hasil verifikasi tersebut, terdapat sekitar 200 calon jemaah yang memilih menunda keberangkatan ke tahun 2027 atau 2028 dengan berbagai alasan, termasuk kesehatan dan regulasi pendampingan. Sementara itu, ditemukan juga 75 porsi haji di Sumatera Barat yang masuk kategori “porsi batu”, yaitu porsi yang tidak aktif karena pemiliknya tidak diketahui keberadaannya.
“Kami mengimbau masyarakat agar rutin mengecek status nomor porsi haji masing-masing melalui aplikasi resmi. Hal ini untuk menghindari keterlambatan keberangkatan akibat data yang tidak terpantau,” ujarnya.
Di sisi lain, Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat juga mengajak seluruh pegawai untuk peduli terhadap sesama melalui penggalangan donasi sukarela guna membantu korban bencana banjir di Bali dan gempa bumi di Papua.
“Semoga apa yang kita sisihkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah,” tambahnya.
Menutup arahannya, ia menekankan pentingnya bekerja secara profesional, berintegritas, dan menghadirkan karya monumental yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Mari kita biasakan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan. Dengan begitu, karya-karya kita akan dikenang sepanjang masa,” tegasnya.