Bahas Kepemimpinan Madrasah dan Birokrasi, Hendri Pani Dias: Kamad Harus Adaptif dengan Kebutuhan Guru dan Siswa
Padang, Humas– Pelaksana Harian (Plh) Kakanwil Kementerian Agama Sumatera Barat Hendri Pani Dias, menegaskan bahwa kepemimpinan di madrasah memiliki perbedaan signifikan dengan kepemimpinan birokrasi. Hal ini disampaikannya dalam acara Hantaram Tugas Kepala MAN 2 Kota Padang di Aula MAN 2 Padang, Kamis (17/07/25).
Menurut Hendri, kepemimpinan birokrasi berfokus pada administrasi, regulasi, dan pelayanan publik, sementara kepemimpinan madrasah mengutamakan inovasi, kreasi, dan kepemimpinan transformasional.
“Perbedaan ini memengaruhi gaya kepemimpinan. Keberhasilan kepala madrasah harus diukur dari sejauh mana ia mampu membawa perubahan,” ujarnya.
Hendri menekankan empat hal utama kepemimpinan yang harus diperhatikan oleh kepala madrasah.
Pertama, madrasah sebagai pusat pembelajaran. Madrasah harus menjadi tempat belajar bagi guru dan siswa. Ia juga menyoroti rencana MAN 2 Padang menerapkan lima hari kerja, yang membutuhkan manajemen lebih sistematis.
Kedua, memimpin dengan Hati dan Pikiran. “Bangun jembatan hati. Jika hanya mengandalkan logika, tidak akan memantik semangat. Kepala madrasah harus menjadi inspirator,” tegasnya.
Ketiga, mendengarkan Inspirasi Guru dan menerapkan Deep Learning. Menurut Hendri, kepala madrasah harus aktif mendengarkan masukan dari guru, terutama dalam penerapan pembelajaran mendalam (deep learning).
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Mereka memiliki ide-ide brilian yang perlu didengar dan dikembangkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, komunikasi yang baik antara pimpinan dan guru akan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif.
Selain itu kepemimpinan madrasah harus adaptif dengan kebutuhan guru dan siswa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Plh. Kakanwil Kemenag Sumbar, Hendri Pani Dias, menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif bagi kepala madrasah.
Ke empat, guru harus spesialis dan multitalenta. Hendri juga mengingatkan bahwa tuntutan zaman mengharuskan guru tidak hanya ahli di satu bidang, tetapi juga memahami mata pelajaran lain.
“Guru masa kini harus spesialis di satu mapel, sekaligus generalis di mapel lain,” tegasnya.
Oleh karena itu, kepala madrasah harus mendorong pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan dan kolaborasi antar bidang studi. “Kepala madrasah harus terus belajar agar bisa mengimbangi perkembangan pendidikan,” tambahnya.
Acara yang menjadi momen penyambutan Ahmad Asdi sebagai Kepala MAN 2 Padang, Hendri berharap adanya sinergi kuat untuk meningkatkan kualitas madrasah hingga tingkat nasional dan internasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi, menyampaikan ucapan selamat datang dan berharap MAN 2 Padang bisa lebih maju kedepan dibawah kepemimpinan Kamad baru.
Ia meminta pimpinan madrasah dan stakeholder lainnya untuk memetakan, mendesain dan memformulasikan dengan baik pengelolaan madrasah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Edy Oktafiandi menegaskan pentingnya sinergi seluruh jajaran madrasah untuk memajukan MAN 2 Kota Padang, khususnya dalam penilaian Reformasi Birokrasi Zona Integritas (RB ZI).
"Petakan, pelajari, dan pola kan bersama dengan pimpinan dan jajaran madrasah agar bisa maju, khususnya dalam penilaian RB ZI," tegas Edy dalam sambutannya.
Edy menyatakan optimisme bahwa dengan kolaborasi seluruh stakeholder, MAN 2 Kota Padang mampu menciptakan formulasi terbaik untuk berkontribusi memajukan pendidikan madrasah di ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini.
"Kami yakin dan optimis tekad ini bisa diwujudkan bersama stakeholder terkait untuk menciptakan formulasi terbaik dalam memajukan madrasah," ujar Edy.
Kepala Kemenag Padang ini juga mengapresiasi atmosfer pendidikan di MAN 2 Kota Padang yang dinilai sudah kondusif dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Ia berharap dengan kepemimpinan baru, madrasah ini bisa terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pendidikannya.
"Sinergi antara pimpinan, guru, dan seluruh warga madrasah menjadi kunci untuk mewujudkan MAN 2 Kota Padang sebagai madrasah unggulan di tingkat regional maupun nasional," pungkas Edy.
“Dengan sinergi antara pimpinan, guru, dan seluruh civitas madrasah, kita bisa mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala MAN 2 Padang Ahmad Asdi, dalam sambutannya, mengungkapkan komitmennya untuk memajukan MAN 2 Padang melalui kolaborasi dengan seluruh elemen madrasah.
“Dengan kebersamaan, kita bisa mewujudkan MAN 2 Padang sebagai madrasah unggulan di Sumatera Barat bahkan nasional,” ujarnya.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari seluruh pihak, MAN 2 Padang siap melangkah menuju transformasi pendidikan yang lebih berkualitas, terang Ahmad Asdi. (vera)