Beragam Suku dan Budaya, Mahyudin Minta Petugas Pahami Kondisi Jemaah

Padang, Humas--Petugas haji salahsatu tugas negara yang harus dijalankan dengan baik. Sebagai pelayan jemaah, petugas harus mengetahui dan memahami kondisi jemaah secara keseluruhan.

Hal ini ditekankan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) saat melepas Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Non Kloter, Senin, (6/5).

Dikatakan Kakanwil hal pertama yang harus difahami sebagai petugas adalah usia jemaah haji yang tidak sama. Usia jemaah haji itu mulai dari 18 tahun hingga 90 tahun, maka pelayanannya pun berbeda.

Kemudian lanjut Kakanwil dari segi pengetahuan juga berbeda. Ada yang pengetahuannya jauh dilevel bawah, ada yang level tertinggi bahkan ada yang profesor.

"Jika usia dan tingkat pengetahuannya berbeda, maka keinginannnya juga akan beragam. Maka petugas harus bisa menyikapi dengan bijak tanpa harus membeda-bedakannya," kata Kakanwil mengingatkan.

Disamping itu, kata Mahyudin, yang perlu dipahami bahwa suku, budaya dan bahasa jemaah haji juga beragam. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi petugas untuk memahami jemaah haji.

"Untuk petugas kloter mungkin suku yang dihadapi Minang saja. Tetapi petugas PPIH Arab Saudi akan berhadapan dengan seluruh suku di Indonesia, ini harus harus dipahami," pesan Kakanwil.

Yang tak kalah penting kata Mahyudin gaya hidup dan karakter jemaah haji juga berbeda kelasnya. Maka perlu dilakukan komunikasi dan pendekatan dalam melakukan bimbingan.

"Ada jemaah yang baru pertama naik pesawat, pertama bepergian keluar negeri sehingga banyak hal-hal yang baru ditemuinya. Maka tugas kitalah membimbing jemaah haji," pungkas Kakanwil.

Hadir dalam acara melepas ini, Kepala Bagian Tata Usaha, Miswan, Kabid PHU, Ramza Husmen, Kabid Urais, Edison, dan petugas PPIH Arab Saudi dan PPIH Kloter. Rinarisna


Editor: Rina
Fotografer: Risna