Pasaman, Humas—Ada sebanyak 101 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diangkat menjadi bahagian pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman. Dan kemarin (13/9) mengikuti Pembukaan Orientasi resmi oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam kegiatan itu, Gusmen menegaskan PPPK merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja. PPPK mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Karenanya, PPPK harus dapat memberikan peran terhadap peningkatan kinerja di Kementerian Agama.
Menag pun minta untuk selalu menjaga etika, moral, dan profesional. Setiap ucapan dan tindakan keluarga besar Kemenag, membawa nama agama. Ini berkonsekuensi bukan hanya terhadap marwah Kementerian Agama saja, tapi juga marwah agama. Karenanya, nilai-nilai Moderasi Beragama harus terus disosialisasikan dan diterapkan.
Pesan penuh maknanya, menjadi ASN PPPK itu sepenuhnya adalah pengabdian. Kalau mau kaya jangan menjadi ASN PPPK. Bekerjalah dengan baik, bekerja dengan semestinya, dan berintegritas. Jangan asal-asalan dalam bekerja.
Hal ini pulalah yang dipesankan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman Eri Iswandi. Penyuluh Agama Islam, guru tenaga teknis lainnya di KUA dan madrasah yang telah diangkat menjadi ASN PPPK untuk perbanyak bersyukur.
Menurutnya, pengangkatan PPPK telah menjadikannya bahagian penting di dalam tubuh instansi bernafaskan “Ikhlas Beramal” ini.
Eri Iswandi meminta untuk bekerja lebih baik sebagaimana telah ditunjukkan sewaktu masih berstatus honor. Profesional, integritas, inovasi, bertanggung jawab dan mampu menunjukkan jati diri yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
Ia juga mengingatkan untuk bekerja disiplin, mematuhi peraturan jam kerja yang telah diatur dalam Perundangan ASN serta mengindahkan juga mentaati peraturan yang berlaku.
Sebagai ASN, Eri mengatakan selain peran juga tusi yakni pelayan publik yang profesional dan berkualitas. Karena ASN adalah pelayan masyarakat dan mengabdi pada negara. Dalam bekerja, output yang dihasilkan bukan hanya dalam bentuk nilai angka atau profit semata, melainkan juga tercermin dari kepuasan masyarakat yang kita layani, bisa dalam bentuk kepuasan terhadap ouput fisik.
Maka, hemat Eri Iswandi diperlukan perubahan mindset perilaku pelayan publik, salah satu bisa dilakukan dengan mengubah perilaku dari “penguasa” menjadi pelayan masyarakat.Ph_ysf