Pasaman, Humas—Layanan terbaik jemaah haji, telah dibuktikan Kementerian Agama pada musim haji 2024. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2024, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Indeks kepuasan pada tahun ini, mencapai angka 88,2, naik dari 85,83 pada 2023.
Pastinya, kualitas layanan ini laik dipertahankan dan lebih ditingkatkan. Layanan, diawali dengan memberikan pembekalan melalui program bimbingan manasik haji, seperti yang diselenggarakan KBIHU dan KUA Kecamatan Padang Gelugur, Rabu (16/10).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Yasril hadir membuka kegiatan sekaligus memberikan bimbingan terhadap 21 calon jemaah haji Padang Gelugur, di Gedung IPHI Tapus.
Yasril menyampaikan, pembekalan atau bimbingan ilmu ini sangat diperlukan calon jemaah. Karena, di dalamnya diberikan ilmu-ilmu agama seputar ibadah haji dan umrah, tata cara pelaksanaannya, pembinaan akhlak serta dilakukan praktik lapangan, semisal sai, thawaf juga melontar.
Menurut Yasril, menyelenggarakan bimbingan merupakan amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 dan sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2016.
Kepada jemaah, Kakan mengemukakan Kemenag selalu mengedepankan pelayanan yang dapat memudahkan jemaah dalam beribadah terlebih terhadap usia lanjut alias lansia. Seperti skema haji ramah lansia. Pemerintah menyiapkan skema haji ramah lansia untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan kemaslahatan bagi para jemaah haji.
Kemudian juga, skenario murur, yang bertujuan memberikan keamanan, kenyamanan, dan kemaslahatan bagi para jemaah haji.
Apa itu skema murur? Dijelaskan Kakan, adalah pergerakan jemaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Jemaah diberangkatkan dari Arafah setelah magrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.
Sambungnya, murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraan haji 2024. Dan Insya Allah akan berlanjut pada musim haji 1446 H/2025 M.
Berdasarkan keterangan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, terobosan ini berhasil mempercepat proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina hingga selesai pada pukul 07.37 Waktu Arab Saudi. Lebih dari 50ribu jemaah haji Indonesia yang mengikuti skema ini dan itu berhasil mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah.
Yasril menenangkan jemaah lansia untuk tidak berkhawatir diri terhadap keselamatan, maupun rasa akan sulit mengerjakan ibadah di tanah suci, karena adanya layanan tulus yang selalu hadir di tengah seluruh jemaah haji Indonesia.
Yasril juga menguraikan mayoritas jemaah haji Indonesia mengambil haji tamattu', yakni mendahulukan umrah sebelum melaksanakan haji. Haji tamattu' dipilih karena memang mayoritas jemaah haji asal Indonesia lebih awal berangkat ke tanah suci, sehingga memiliki waktu luang untuk terlebih dahulu melaksanakan ibadah umrah.
Haji tamattu' disampaikan Yasril, paling mudah dikerjakan oleh jemaah haji.
Lanjut Yasril, pada musim haji tahun 2024, jemaah telah difasilitasi dengan Smart Card, untuk memudahkan petugas dalam mengawasi para jamaah haji.
Sebelumnya, Kepala KUA Kecamatan Padang Gelugur Shaifuddin Sinaga maupun Pemerintah kecamatan memesankan calon jemaah haji untuk tidak menganggap remeh kegiatan bimbingan manasik, karena dianggap penting untuk jemaah itu sendiri.
Tambahnya, perlu keseriusan, niat tulus dan disiplin mengikuti bimbingan guna mencapai cita kemabruran ibadah haji.