Padang, Humas - Langit kota Padang masih gelap ketika imam di masjid Darul Hujjaj Asrama Haji Embarkasi Padang. Acara ba'da subuh pun dilanjutkan dengan penyampaian beberapa informasi oleh Ketua Kloter XV.
Setelah itu jemaah pun menyebar mengitari area asrama menikmati udara pagi, beberapa diantara menyambangi kantin-kantin yang ada di lingkungan asrama, untuk menikmati secangkir kopi sembari menunggu panitia menyiapkan suguhan sarapan pagi.
Ketika Kru Humas duduk disalah satu kantin samping miniatur Ka'bah, satu jemaah dengan jaket batik hajinya menyapa. Drs. Yusrizal Salta (76) namanya mantan Birokrat dengan jabatn terakhir Asisten I Sekda Solok Selatan dan juga mantan anggota DPRD Kabupaten Solok Selatan
Berawal dari saling tanya daerah asal, bincang pagi ditemani secangkir kopi berlanjut dengan diskusi dan sedikit untaian sejarah Kabupaten Solok Selatan sejak berpisah dari Kabupaten Solok pada tahun 2004 silam.
Yusrizal yang cukup lama berkarir di Kabupaten Agam sebagai Camat di beberapa kecamatan diantaranya Tilatang Kamang, Palupuah dan Palembayan ini berkisah tentang proses keberangkatan naik haji tahun ini yang diawali mendaftar pada tahun 2012 silam saat masih menduduki kursi anggota DPRD Kabupaten Solok Selatan.
"Saat nama saya masuk estimasi keberangkatan tahun ini bersama istri, kami pun mulai mengurus administrasi yang dibutuhkan salah satunya isthita'ah kesehatan yang menjadi syarat mutlak menjelang pelunasan," ujarnya memulai cerita.
Namun dalam proses ini, sang istri Neliati yang pensiunan Dinas Kesehatan tidak keluar hasil isthitaahnya. Ia pun menunggu sembari menelusuri penyebab tidak keluarnya isthitaah kesehatan ini, sementara sang istri secara fisik jauh lebih sehat dan kuat untuk melakukan perjalanan jauh.
"Kami tidak putus asa, dengan dukungan dari ASN di Kemenag Solok Selatan, kami telusuri ke Dinas Kesehatan dan mengikuti proses dan alur yang ditetapkan oleh Kementerian kesehatan hingga akhirnya yang diharapkan pun diperoleh di detik detik terakhir jadwal pelunasan," terang Yusrizal yang msih semangat dalam usianya yang tak lagi muda.
Dengan mata berkaca-kaca lelaki yang pernah menjadi kandidat Bupati di Solok Selatan ini mengatakan setelah ia dan istri memiliki istitha'ah kesehatan masalah belum berakhir. Beberapa kali mencoba, dirinya selalu gagal saat rekam data untuk visa biometrik.
"Karena tak bisa juga dengan berbagai jenis handphone, kami berinisiatif melakukan rekam data ke Imigrasi di Sungai Penuh, Alhamdulillah berhasil," ulasnya.
Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, dan dukungan dari seluruh keluarga terutama anak-anak, Yusrizal dan Istri mengikuti manasik sekaligus memperdalam ilmu ibadah sebagai bekal di tanah suci.
"Sebagai otang yang pernah berkecimpung di pemerintahan pelayanan haji oleh Kementerian Agama cukup bagus, namun masih adanya tudingan daei segelintir oknum yang mencari kambing hitam itu hal yang biasa, saya sewaktu masih aktif berdinas juga seperti itu, harapan saya sama kawan-kawan di kementerian Agama teruslah berbuat baik melayani jemaah dan tingkatkan terus pelayanan dari semua sisi," tukuk Yusrizal memberi semangay.
Salah satu solusi yang disampaikan, ia berharap sosialiasi tentang proses haji dari pendaftaran hingga pelayanan di Tanah Suci makin aktif dikampanyekan tidak hanya saat musim haji tiba. Sehingga masyarakat lebih kaya informasi, dan ketika ada regulasi dan perubahan proses lebih mudah dicerna oleh masyarakat.
"Doakan kami diberi kemudahan dan kekuatan untuk menjalani seluruh rangkaian ibadah haji di tanh suci nantinya," tutup Yusrizal.