Jambi, Humas--Penampilan Sumatera Barat pada Pawai Ta'aruf Seleksi Tilawatil Qur'an dan Al Hadist (STQH) XXVII di Jambi, mendapat sambutan meriah. Sumbar tampil di barisan depan setelah tuan rumah Provinsi Jambi.
Iring-iringan pawai dipimpin Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Al Amin bersama Ketua Harian LPTQ, M Ridho Nur, dan Kabag Kesra Bina Mental, Hendri Hasbullah kontingen serta Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jambi.
Pada kesempatan itu Al Amim menjelaskan Sumbar menampilkan khazanah budaya Minangkabau. Mobil hias yang didesain menyerupai Rumah Gadang berada di depan arak-arakan kafilah dari Sumbar.
"Kita letakkan rumah gadang didepan dilanjutkan tarian, Silek dan Tabuik Piaman. Penampilan itu memukau tuan rumah dan tamu undangan yang hadir," kata Al Amin Selasa, (31/10) di Jambi.
Selaku Pimpinan Kafilah STQH Sumbar, Al Amin juga memasangkan "deta" (ikat kepala khas Minang) kepada gubernur Jambi Al Haris. Atraksi kesenian dari Sumbar menampilkan yakni tari Maarak, tari Piriang dan Silek.
"Kami sangat bangga penampilan utusan Sumbar diapresiasi tepuk tangan meriah oleh Gubernur Jambi Al Haris, Wakil Gubernur Abdullah Sani dan yang mewakili Gubernur dari 33 Provinsi di panggung utama depan Rumah Dinas Gubernur," ucapnya.
Al Amin juga menjelaskan, atraksi kesenian dari Sumbar menampilkan yakni tari Maarak, tari Piriang dan Silek yang dibawakan Sanggar Citra Kembara dari Padang, serta "Tabuik Piaman.
"Tabuik setinggi 4 meter, sengaja didatangkan langsung dari Kota Pariaman menggunakan truk beserta personelnya dipersembahkan Ikatan Keluarga Minangkabau Provinsi Jambi," jelas Kabiro.
Selain itu, kata Al Amin, atraksi kesenian dan budaya Sumbar yang ditampilkan pada pawai STQH XXVII Jambi juga bertujuan mempromosikan kekayaan budaya Sumbar.
"Ini adalah momen yang tepat bagi kita untuk mempromosikan Minangkabau, apalagi kegiatan STQH diikuti dan disaksikan masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia," tutur Al Amin.
Harapannya Sumbar semakin dikenal. Jadi disamping sukses sebagai peserta STQH Nasional XXVII, juga sukses mempromosikan pariwisata agar menarik minat wisatawandatang ke Sumbar.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumbar ikut bangga dengan kekayaan budaya dan adat Minangkabau. Sebagai orang Melayu Mahyudin juga sudah mengenal budaya Miangkabau.
"Orang Minang itu ada di mana-mana, orangnya suka merantau. Sehingga budaya Minang tetap terjaga dengan baik. Makanan juga terkenal dimana-mana," kata Kakanwil.
Untuk itu, Kakanwil berikan apresiasi atas penampilan hiasan mobil rumah gadang Minang diiringi tabuik dan tarian yang memukau para kafilah se Indonesia. Rinarisna