Bungus, Humas— Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan Capacity Building. Acara ini dihelat untuk meningkatkan keakraban dan kapasitas anggota DWP serta menciptakan suasana yang lebih solid di antara pengurus DWP.
Demikian pernyataan Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny Rosnimar Mahyudin disela berlangsungnya beragam jenis game bersama Tim BSI yang berpusat di Gabuo Beach Bungus Padang, Jumat (25/04/25).
Dikatakan Rosnimar Capacity Building dirancang sebagai wadah untuk lebih mendalami peran dan fungsi anggota DWP dalam mendukung berbagai program Kementerian Agama.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif di antara anggota DWP, mempererat kekeluargaan, dan membangun semangat kebersamaan.
Melalui sesi-sesi permainan, para peserta mendapatkan motivasi untuk menanamkan nilai nilai komunikasi, kerja sama, ketangkasan, kesabaran juga melatih fokus dalam tujuan organisasi.
Selain itu game yang dipandu Tim BSI juga melatih kecepatan dalam melakukan strategi untuk memberikan kontribusi yang lebih positif demi tercapainya tujuan bersama.
"Intinya, kegiatan ini memberikan motivasi dan inspirasi kepada para peserta, menegaskan pentingnya peran DWP dalam mendukung visi dan misi Kementerian Agama,"jelasnya.
Capacity Building tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga momen penting untuk memperkuat kreativitas kekompakan dan sinergi di antara anggota DWP.
Rosnimar berkeyakinan semangat dan permainan yang diperoleh dari kegiatan ini akan menjadi landasan kuat bagi para anggota DWP dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Hal ini tentu saja sejalan dengan upaya Kementerian Agama untuk mewujudkan visi Indonesia yang lebih baik sesuai Asta Cita dan Protas Kemenag.
Sementara itu Tim BSI yang dikomandoi Ade selaku Instruktur, menyebut permainan yang disuguhkan kepada anggota DWP sedikitnya ada empat jenis permainan. Diantaranya ASTD (Awas, Siap, Tembak Door), Pesan Berantai, Find ur Color dan Solid Team.
“Permainan ini akan banyak menggambarkan bagaimana sikap dan tindakan anggota dalam sebuah organisasi. Hal hal spontan yang terjadi selama permainan berlangsung akan melihat keaktifan, kontribusi, komunikasi, kerja sama dan kekompakan tim dalam sebuah organisasi,” jelasnya.
Permainan ASTD (Awas, Siap, Tembak Door), permainan ini bertujuan melatih kesigapan dalam kelompok dan konsetrasi. permainan ini tidak bertujuan untuk mendapatkan pemenang tetapi jika ingin memasukan hukuman bisa diberikan yang paling lambat respon atau salah merespon.
*Permainan ini betul betul dapat elatih konsentrasi, melatih kekompakan dan mengatur strategi, “jelasnya.
Kedua, permainan Pesan Berantai. Sebelum memulai permainan salah satu dari peserta diminta membaca kalimat yang akan digunakan dalam permainan. Kalimat berisi harapan untuk kegiatan inspirasi atau motivasi yang telah dibuat Tim BSI.
“Dalam hal ini kalimat yang dibacakan peserta salah satunya adalah BSI adalah Sahabat Finansial, Sahabat Spritual, Sahabat Sosial. Mau beli rumah, beli mobil, nabung emas, daftar haji, Pembiayaan pegawai, dan bayar zakat yaaa di BSI aja,” ungkapnya.
Kemudian, peserta membentuk beberapa kelompok, di mana masing-masing satu orang berdiri di barisan paling depan untuk membisikkan kalimat yang telah dibaca sebelumnya. Kemudian, teman selanjutnya saling membisikkan kalimat tersebut sampai pada anggota yang terakhir. Anggota yang berada di barisan terakhir ini akan menyampaikan kalimat yang telah dibisikkan berdasarkan apa yang didengarnya.
Ketiga, Find Ur Colour. Dalam permainan ini peserta dibagi dalam lima kelompok. Kemudian perwakilan peserta barisan 1 akan berjalan sambil menggunakan kacamata yang ditutup tisu. Mereka diberi tugas mengambil bola sesuai warna tim masing-masing, dengan perintah yang harus dipatuhi.
"Kita sediakan bola dengan warna hijau, kuning, ping, ungu dan Oren. Masing masing perwakilan tim mengambil bola dengan mata ditutup. Tim yang berhasil mengambil bola paling banyak didaulat sebagai pemenang," tuturnya.
Sedangkan peserta barisan kedua, bertugas sebagai pengawas. Setiap tim boleh membantu temannya dengan catatan tidak boleh melanggar aturan kalimat instruksi yang disepakati.
“Sangat disayangkan, dalam permainan ketiga ini, diketahui tidak ada satu pun tim yang berhak menjadi pemenang. Sebagian besar anggota tim melanggar aturan SOP instruksi menggunakan bahasa inggris dari instruktur. Tidak ada instruksi Yes dan No, tapi peserta rata rata mengucapkan itu sebagai kode kepada teman timnya saat mengambil bola. Ini pelanggaran, alhasil semuanya harus gugur tanpa pemenang,” Ucapnya
Keempat, Game Solid Team dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Permainan ini terdiri dari telur dan tempat berbentuk jaring, dan sumpit untuk mengeluarkannya dari keranjang jaring, lanjutnya.
Tugas pemain adalah menggunakan sumpit sebagai alat mengangkat telur sampai bisa keluar. Kesulitannya adalah mereka harus menahan telur dengan ujung sumpit tanpa harus memegangnya dengan tangan.
“Tim yang berhasil mengeluarkan telur paling banyak dalam waktu yang telah ditentukan akan menjadi pemenangnya.” Jelasnya.
Kegiatan diakhiri dengan momen saling bertukar kado antar peserta. Diiiringi musik dengan genre kekinian, para peserta berbaris melingkar sambil berjoget dan mengoper kado.
Hadir Ny Lili Fitriani Edison, Ny Wery Hendri PD, Ny Eni Abrar Munanda, Ny Yas Yosef Chairul, Ny Yenti M Rifki, Ny Wira Thomas Febria, Tim BSI yang diketuai Ade Maspendri beranggotakan Afna Zulaika, Alfajri Syam, Elvina triana, Tiara kemala, Prima risma, Riska Angreini herlian, Feny Melia Rasmi dan jajaran pengurus DWP Kanwil Kemenag lainnya.(vera)