Cegah dan Deteksi Dini Konflik Keagamaan, Kemenag Kabupaten 50 Kota Gelar FGD
Limapuluh Kota, Humas -- Cegah dan deteksi dini konflik keagamaan, Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota gelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Selasa (24/6). Bertempat di Aula Serbaguna kantor setempat, kegiatan dibuka Kepala Kantor, H. Irwan.
Di hadapan 40 peserta yang terdiri dari Pimpinan Ormas Islam, Kepala KUA Kecamatan, Penyuluh Agama Islam, dan Pimpunan Redaksi Media Online, Kepala Kantor menegaskan bahwa seluruh masyarakat terutama peserta kegiatan saat ini adalah garda terdepan yang memiliki peran penting dalam pencegahan dan deteksi dini konflik keagamaan.
“Konflik keagamaan secara internal banyak terjadi terkait atribut keagamaan, ekspresi keagamaan, konflik rumah ibadah, dan aliran kepercayaan,” terang Kepala Kantor.
Selanjutnya Kepala Kantor menjelaskan, Sumatra Barat masuk dalam 6 besar daerah yang memiliki konflik keagamaan. Dengan komitmen yang kuat, terkhusus di Kabupaten Limapuluh Kota, Kepala Kantor menyatakan siap menuntaskan konflik tersebut dalam sejumlah tahap, seperti tahap pencegahan, tahap penghentian, dan tahap pemulihan.
“Tahap-tahap penyelesaian konflik keagamaan merupakan ikhtiar menciptakan masyarakat yang damai dan sebagai antisipasi mitigasi koflik,” lanjut Kepala Kantor.
Kepala Kantor mengapresiasi kegiatan yang digawangi oleh Seksi Bimas Islam di bawah koordinator Kepala Seksi, Gunawan Bulfi. Kepala Kantor juga menyatakan dukungan atas kegiatan ini sebagai mandatori program Kemenag yang runut dilaksanakan dari pusat hingga daerah.
Menutup arahannya Kepala Kantor berkomitmen agar Kabupaten Limapuluh Kota menjadi daerah yang aman, damai, dan indah, berkolaborasi dengan seluruh satker yang ada di 13 kecamatan. Jangan ada konflik keagamaan di Kabupaten Limapuluh Kota dan jangan bermanufer dalam pelaksanaan kerukunan umat beragama, karena hal ini akan menjadi barometer munculnya konflik.
Dalam kegiatan FGD tersebut juga dicetuskan pernyataan komitmen bersama "Merawat kebersamaan, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman".(Nina)