Cinta Bisu Bersatu, Pasangan Tunawicara Resmi Menikah

Kota Solok, Humas – Pernikahan adalah ungkapan cinta yang tulus, dan momen ini dibuktikan oleh Hendri Prinando, warga Kampung Baru Sentajo Kabupaten Kuantan Singingi, dan Rama Dini, warga Kelurahan Nan Nalimo Kota Solok, keduanya adalah tunawicara alias bisu. Mereka melangsungkan pernikahan pagi ini di kediaman Dini di Gelanggang Batuang, dengan suasana penuh haru dan kebahagiaan, Kamis (10/10/24)

Prosesi ijab kabul berlangsung dengan sangat emosional, di mana kedua mempelai meminta doa restu dari orang tua mereka. Isak tangis kebahagiaan mengisi ruangan, menciptakan momen yang sangat mengharukan. Ayah pengantin wanita menyampaikan rasa syukur, "Kami merasa sangat diberkahi, anak kami yang dianggap tidak akan mendapatkan jodoh kini telah menemukan pasangan hidupnya." Ujarnya.

Dini, yang mengenakan baju pengantin adat Minangkabau berwarna coklat, tampak anggun menghampiri Hendri. Keduanya terlihat bahagia, merasakan kebahagiaan mendalam di hari pernikahan yang menandai status mereka sebagai pasangan suami istri yang sah.

Desrini Lovita, Guru SLB N 1 Kota Solok, bertindak sebagai saksi ahli dan translator dalam proses ijab kabul. Ia membimbing Hendri menggunakan bahasa isyarat agar semua yang hadir dapat memahami prosesi tersebut.

Syamsurijal, penghulu dari Kecamatan Tanjung Harapan yang memimpin prosesi, menjelaskan kepada hadirin bahwa pernikahan ini unik karena melibatkan pasangan bisu dan tuli. Ia juga mengungkapkan tantangannya mempelajari bahasa isyarat agar dapat memimpin akad nikah dengan baik.

Setelah semua peserta memahami prosesnya, Syamsurijal memulai acara dengan muqaddimah dan khutbah nikah, menggunakan bahasa isyarat. Proses ijab kabul pun dimulai dengan pengucapan lafaz oleh wali nikah, yang diterjemahkan oleh Desrini. Meskipun ada sedikit kebingungan, akhirnya Hendri berhasil mengulangi jawaban dengan lancar.

Acara diakhiri dengan doa nikah, penandatanganan Akta Nikah, dan pemberian buku nikah oleh penghulu kepada kedua mempelai. Momen ini bukan hanya sakral, tetapi juga menjadi simbol kekuatan cinta yang melampaui batasan kata-kata. (helda/MH)

 


Editor: Risna
Fotografer: helda/mh