Dari Ranah Minang ke Tanah Bugis: Kafilah Sumbar MQKI Tiba di As’adiyah

Makassar, Humas – Sebanyak 56 orang Kafilah Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) dari Provinsi Sumatera Barat telah tiba dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Selasa (30/9) malam pukul 20.00 WITA. Rombongan langsung bergerak menuju Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, yang menjadi tuan rumah pelaksanaan MQK Internasional pertama tahun 2025.

Ketua Kafilah MQKI Sumbar, Efrian, menyampaikan bahwa perjalanan berlangsung lancar dan rombongan tiba di Ponpes As’adiyah pada Rabu (1/10) pagi sekitar pukul 06.20 WITA. “Alhamdulillah, para peserta dalam keadaan sehat dan bersemangat. Hingga saat ini, sebanyak 37 peserta sudah menyelesaikan proses registrasi keabsahan,” ujarnya.

Kegiatan MQK Internasional Ke-1 tahun 2025 ini menjadi momentum penting bagi dunia pesantren. Kepala Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sumbar, Joben, menjelaskan bahwa ajang ini dirancang sebagai kompetisi bagi santri se-Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara dalam membaca, memahami, serta mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif.

“Selain sebagai wadah kompetisi, MQK Internasional juga dimaksudkan untuk memperkuat motivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam kajian kitab kuning. Ini adalah bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat masa depan yang akan menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan Islam,” jelas Joben.

Ia menambahkan, MQK Internasional juga menjadi ruang silaturahmi antarpondok pesantren di Indonesia maupun Asia Tenggara. Pertemuan ini diharapkan mampu meneguhkan persatuan umat Islam dan memperkuat ukhuwah dalam bingkai keberagaman.

Adapun tema besar yang diusung tahun ini adalah “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats”. Tema tersebut dipilih untuk menegaskan bahwa kitab kuning tidak hanya berfungsi sebagai sumber ilmu agama, tetapi juga sebagai pedoman moral dalam menjawab tantangan zaman, termasuk isu lingkungan dan perdamaian global.

Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Edison, mengapresiasi semangat kafilah asal Sumbar yang telah melewati seleksi ketat di tingkat nasional sebelum melangkah ke level internasional. Menurutnya, Sumatera Barat patut bangga karena menjadi salah satu provinsi dengan jumlah utusan terbanyak ketiga dalam ajang prestisius ini.

“Sebanyak 38 santri terbaik didampingi 12 pelatih dan 10 pembina resmi akan berjuang membawa nama Sumbar. Ini adalah kebanggaan sekaligus amanah. Mari kita dukung bersama agar para kafilah dapat mengharumkan nama daerah di kancah internasional,” kata Edison.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan keberangkatan kafilah, khususnya jajaran Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kanwil Kemenag Sumbar. Menurutnya, kerja sama dan koordinasi yang baik menjadi kunci kelancaran dalam mendampingi para peserta.

“Doa dan dukungan masyarakat sangat kami harapkan. Insya Allah, dengan semangat dan persiapan yang matang, kafilah Sumatera Barat mampu menorehkan hasil terbaik di ajang MQK Internasional 2025 ini,” tutur Edison.

Kegiatan MQK Internasional akan berlangsung pada 1–7 Oktober 2025 di Ponpes As’adiyah Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan. Ribuan santri dari berbagai provinsi di Indonesia dan negara Asia Tenggara dipastikan hadir, menjadikan kegiatan ini sebagai forum silaturahmi terbesar antar santri dalam sejarah pelaksanaan MQK.

Dengan semangat kebersamaan dan doa dari seluruh masyarakat, Sumatera Barat optimistis dapat menorehkan prestasi gemilang sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat kaderisasi ulama dan penjaga warisan keilmuan Islam.


Editor: Eri Gusnedi
Fotografer: Istimewa