Dear Jemaah! Catat, ini Pesan Kapus Kesehatan untuk Jemaah Sumbar Biar tidak Kelelahan

Padang, Humas--Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan, Liliek Mahendro Susilo mengingatkan seluruh jemaah haji agar jangan sampai kelelahan, aktivitasnya jangan diforsir. Kurangi aktifitas diluar hotel disiang hari, kalau mau keluar usahakan malam hari.

Pesan ini disampaikan Liliek saat menyambangi jemaah haji Embarkasi Padang di Bandara International Minangkabau (BIM). "Alhamdulillah kalau kita bandingkan dengan jamaah tahun lalu, tahun ini jemaahnya (Sumbar) kelihatan segar-segar dan sehat-sehat," katanya.

"Mudah-mudahan pemeriksaan yang kita lakukan dalam rangka menyaring atau skrining jemaah untuk mendapatkan istitha'ah sudah dilakukan dengan baik," ungkapnya di Padang.

Dikatakan Liliek, pemeriksaan istitha"ah kesehatan ini memberikan bekal untuk jemaah haji karena ibadah haji adalah ibadah fisik. "Mereka yang istitha'ah atau dikatakan mampu adalah yang sehat secara fisik dan mental. Maka dengan istitha'ah jemaah haji kita dalam kondisi segar," katanya lagi.

Dalam kesempatan itu, Kapus juga menyampaikan kesehatan untuk jemaah. Pertama, karena cuacanya masih sama dengan tahun sebelumnya, berkisar suhu 40 sampai 50 derajat saat musim Arafah, jemaah diminta mengurangi aktivitas diluar hotel.


"Kami berpesan kepada jamaah haji menjelang Arafah sebelum Arafah sedapat mungkin kita upayakan jemaah jangan sampai kelelahan. Supaya tidak kelelahan aktivitasnya jangan diforsir. Usahakan kalau keluar hotel itu malam saja," pesannya

Kalaupun butuh keluar hotel siang hari katanya, supaya menggunakan alat pelindung diri, pakai masker, pelindung kepala (topi), kacamata hitam, bawa semprotan air yang dari dinas kesehatan dan Kemenag.

Kedua, Minum Cairan Oralit. Buat yang lansia atau siapapun boleh juga setiap hari minum oralit. "Kita sudah berikan bekal di tasnya jemaah, oralit dicampur dengan air dalam kemasan diaduk dan diminum setiap hari. Minimal setelah aktivitas di luar.

"Setelah dari luar, sampai di hotel minum itu untuk mencegah jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena kalau dehidrasi akan muncul penyakit-penyakit lain yang tidak kita harapkan," pinta Liliek.

Ketiga, jangan sampai telat makan. Karena keasikan ibadah, itikaf di masjid sampai waktu salatnya di rangkap (misalnya dari zuhur sampai Isya). Kalaupun seperti itu tolong bawa bekal makanan.

Keempat, bawa tas atau kantong sendal. "Kemudian yang perlu diingatkan kalau ke masjid bawa tas untuk menyimpan sendal, jangan seperti di tanah air sampai di masjid sandalnya dilepas, boleh dilepas tapi dimasukkan ke dalam tas. Jangan nyeselnanti kakinya melepuh," ingatnya.

Keempat, hindari minum air zam-zam yang dingin. "Di masjid air zam-ada yang dingin (cool) ada yang biasa (not cool), jangan pilih yang dingin biar tidak batuk pilek.

Pesan ini haris disampaikan ke jemaah jemaah yang lain yang belum mengetahui. "Hal ini dupaya kita sama-sama bisa mengendalikan aktivitas kita di sana jangan sampai kelelahan. Kalau ada waktu istirahat gunakan semaksimal mungkin supaya badan kembali segar dan bisa beraktifitas kembali," pungkasnya.

Menanggapj hal ini, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar berpesan kepada seluruh jemaah haji Sumatera Barat untuk benar-benar memperhatikan hal-hal yang akan mengganggu kesehatan jemaah.

"Melalui bimbingan manasik haji, kita sudah sampaikan ke jemaah untuk menjaga kesehatan, mengurangi akvitas yang berlebihan diluar keperluan berhaji, memperbanyak berolahraga, dengan berjalan kaki" ungkapnya, Minggu, (11/5).

Kakanwil juga meminta jemaah untuk mandiri. Karena keterbatasan petugas pihak Kementerian Agama mengajak jemaah menjadi jemaah mandiri bersama rombongan atau regu yang telah disusun.

"Karena keterbatasan petugas disetiap kloter, jemaah dituntun untuk melaksanakan ibadah di masjid nabawi atau masjidil haram secara mandiri. Kurangi aktivitas diluar haji, misalnya belanja. Boleh belanja oleh-oleh tapi sekedarnya," pesan Kakanwil. Rina


Editor: Risna
Fotografer: Rina