Padang, Humas-Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Lintas Agama memilki peran yang strategis untuk meningkatkan kerukunan umat beragama. Maka guru PAI harus berwawasan moderasi beragama.
Menyikapi hal ini, Kanwil Kemenag Sumbar melalui tim Kerja Kerukunan Umat Beragam (KUB) menggelar Dialog Lintas Agama Guru Pendidikan Agama MGMP/KKG Pendidikan Agama Lintas Agama (PAI), Kamis, (24/10) di Aula SDN 02 Lubuk Buaya, Padang.
Kegiatan dibuka Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Mahyudin didampingi Ketua Tim Kerja KUB, H. Tangusli bersama Katim/PTP PAI Paud dan Dikdas, H. Syahrizal. Hadir Ketua KKG Lintas Agama, Bujang, Tim Rumah Moderasi Beragama, M. Taufik, Kepala SD 02, Santi Ramadani dan guru PAI Lintas Agama.
Dikatakan Kakanwil, kegiatan dialog lintas agama guru Pendidikan Agama ini urgensinya sangat penting. Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Agama RI, Nasarudin Umar agar jajaran Kementerian Agama tingkatkan solidaritas dalam bekerja.
"Kegiatan ini salahsatu bentuk bagaimana Kanwil Kemenag Sumbar meningkatkan solidaritas dengan menjaga kerukunan. Menag juga berharap bagaimana supaya toleransi nanti masuk ke dalam kurikulum pendidikan agama," ungkap Kakanwil.
Melalui guru pendidikan lintas agama ini Kakanwil berharap bagaimana guru agama bisa memberikan warna terhadap toleransi yang ada terutama kepada anak didik, mereka perlu diberikan pengetahuan sejak dini.
"Kita tahu bahwa toleransi satu kata yang sangat penting. Ketika dipikir sangat penting maka ketika toleransi ini kita laksanakan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, kita akan hidup dengan nyaman, tentram, tenang dan harmonis," pesan Kakanwil.
Diakui Kakanwil, ketika toleransi tidak dijaga maka akan menimbulkan gesekan. Dari masalah kecil bisa menjadi masalah besar yang berakibat buruk bagi persatuan Indonesia.
"Alhamdulillah Sumatera Barat kondisinya masih sangat kondusif, damai, tentram dan sejahtera walaupun ada riak-riak kecil tapi bisa diselesaikan dengan damai. Kementerian Agama sudah lakukan pembinaan kepada ASN untuk hidup toleransi melalui aktor kerukunan," jelas Mahyudin.
Untuk Kakanwil berharap guru Agama, sama dengan penyuluh agama bisa menjadi penyejuk kalau ada hal-hal kecil yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Jika terjadi gesekan di tengah-tengah masyarakat, guru Pendidikan Agama menjadi air yang memadamkan api.
"Kalau ada gesekan kecil yang akan membesar di tengah-tengah masyarakat, guru Pendidikan Agama kami harapkan menjadi air. Kalau air disiram apalagi kalau siramnya pakai goni, otomatis lebih cepat lagi," kata Kakanwil berharap
Maka kegiatan ini kata putra Kampar Riau ini, dalam rangka bagaiman supaya kita memahami betapa pentingnya moderasi beragama betapa pentingnya toleransi dan betapa pentingnya kita hidup rukun damai sejahtera di tengah-tengah masyarakat, tandas Kakanwil. Risna