Padang, Humas – Menteri Agama Nasaruddin Umar, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama agar menjaga integritas dan keteladanan dalam bekerja. Bahkan ASN Kementerian Agama harus menjadi contoh instansi lain.
Pesan itu disampaikannya saat melaunching Asta Protas (delapan program prioritas) Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat—di Auditorium Gubernuran, Sabtu (15/11). Turut mendampingi Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mustafa beserta jajaran se Sumatera Barat.
Dalam arahannya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa masyarakat memiliki harapan dan standar moral yang tinggi terhadap Kemenag. Karena itu, setiap ASN dituntut menjaga sikap, ucapan, dan perilaku, baik dalam menjalankan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat membayangkan bahwa bekerja di Kementerian Agama itu seperti malaikat atau separuh malaikat,” ujar Menag. Ia mengutip pandangan Buya Hamka yang menyebut Kementerian Agama ibarat kain putih—sedikit saja noda, akan langsung terlihat.
Menurutnya, sorotan publik terhadap Kemenag jauh lebih tajam dibanding instansi lainnya. “Aparat Kementerian Agama dinilai 24 jam. Sedikit saja kita melakukan kesalahan, itu bisa viral,” tegasnya. Karena itu, ia meminta jajaran Kemenag Sumbar menjaga marwah lembaga dan menjadi teladan bagi kementerian lain.
Pada kesempatan itu, Menag memberikan pesan khusus kepada Kakanwil Kemenag Sumbar, Mustafa, agar menegakkan disiplin serta bertindak tegas terhadap pegawai yang mencoba bermain-main dengan integritas. Hal ini, kata Menag, bukan hanya demi lembaga, tetapi juga demi keselamatan pegawai itu sendiri.
“Segala sesuatu yang tumbuh dari barang haram hanya akan dibersihkan oleh api neraka. Maka ketika kita mencegah orang melakukan penyimpangan, itu demi kebaikannya,” tuturnya.
Menag kembali mengingatkan agar seluruh ASN Kemenag hanya mengambil haknya dan tidak tergoda mencari keuntungan di luar kewajaran. “Kita bukan mencari yang besar atau yang tinggi. Yang kita cari adalah berkah,” pesannya.
Lebih jauh, ia meminta ASN menjaga tutur kata dan bahasa tubuh dalam berinteraksi dengan masyarakat. Bagi Menag, kehadiran ASN Kemenag harus mampu mencerminkan nilai-nilai keagamaan, bahkan ketika mereka bukan seorang ustaz atau ustazah sekalipun.
“Berikan contoh bahwa ASN Kementerian Agama itu kata-katanya santun, bahasa tubuhnya terjaga. Tampilkan diri sebagai teladan,” tegasnya.
Melalui peluncuran Asta Protas, Menag berharap Kementerian Agama Sumbar semakin memperkuat integritas, pelayanan publik, dan budaya kerja yang berorientasi pada kemaslahatan umat.
Pesan moral yang disampaikannya menjadi penegas bahwa Kemenag tidak hanya mengelola administrasi keagamaan, tetapi juga menjaga martabat, kepercayaan, dan kehormatan publik. Rina