Humas - Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan pemantapan implementasi Kurikulum Merdeka, MAN 2 Solok menggelar workshop yang dibuka oleh Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sumbar H. Hendri Pani Dias, M.Pd, Senin (24/6).
Pada acara yang berlangsung di MAN 2 Solok di nagari Singkarak ini, ikut Mendampingi Kabid Penmad H. Hendri Pani Dias, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok H. Zulkifl, Kepala MAN 2 Solok, H. Maidison dan Kaur Tata Usaha Marliyus, S.Sos.
Ketua Panitia, Viska Nofrita, S. Pd dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 46 peserta yang merupakan tenaga pendidik dan kependidikan MAN 2 Solok
Mengusung tema “Wujudkan Merdeka Berfikir Berkarya dan Berprestasi melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, menghadirkan narasumber diantaranya Kepala MAN 1 Model Bukittinggi Zulfadli Alfa, S.Si. yang juga merupakan pemateri nasional yang memiliki pengalaman menjadi narasumber ke beberapa daerah di Indonesia.
Kepala MAN 2 Solok H. Maidison, S.Pd dalam memberikan sambutan menyampaikan harapan besar kepada seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 2 Solok agar bisa menjadikan kegiatan ini sebagai wadah pembelajaran guna membekali diri sebagai pendidik untuk menghadapi tahun ajaran baru dengan implementasi kurikulum merdeka yang telah mulai di laksanakan setahun yang lalu. Sehingga kualitas pendidikan dapat di tingkatkan.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Solok, H. Zulkifli yang turut memberikan sambutan, menitipkan beberapa pesan kepada seluruh peserta akan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam menghadapi generasi Z yang hidup di tengah derasnya perkembangan teknologi tanpa batas. Jika pendidik tidak mampu mengimbangi hal tersebut akan menjadi bumerang dalam menghadapi segala dilema dan dinamika proses pendidikan. Terutama di madrasah.
H. Zulkifli, juga menekankan beberapa hal yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama dalam hal manajerial. Madrasah yang baik dan berkualitas harus memiliki manajemen yang baik dan tertib untuk mengatur segala lini yang ada di madrasah.
Kebijakan dan kepemimpinan, infrastruktur pun mencakup secara keseluruhan dalam hal manajerial ini. Termasuk peran serta madrasah dalam mensosialisasikan konsep Moderasi Beragama. Sehingga mampu menjadi salah satu upaya pencegahan bullying dan kekerasan yang marak terjadi saat sekarang ini. Hal ini tentu tak bisa di lepaskan dari pantauan dan pengawasan dari pihak madrasah/ sekolah serta kerjasama yang baik antara guru dan orangtua.
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang di laksanakan selama 3 hari ( 24 - 26/6) ini di buka secara resmi tepat pada pukul 09.30 oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah ( Kabid Penmad) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, H. Hendri Pani Dias, M.Pd.
Dalam arahannya, Hendri Pani Dias menyampaikan beberapa kata kunci yang mesti menjadi perhatian pihak madrasah yang mencakup di dalamnya tenaga pendidik dan kependidikan. Perubahan paradigma dan mindset sebagai seorang pendidik menjadi hal yang paling berpengaruh dalam percepatan peningkatan kualitas pendidikan di madrasah.
“ If your action make inspire other, so you are a leader” Jika kamu mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, maka kamu adalah pemimpin. Pemimpin bagi anak didikmu. Seorang guru itu adalah artis. Maka mengajar adalah seni. Seni akan berkembang dan menambah keindahan pada kehidupan seseorang jika mampu mengexpresikan apa yang di miliki oleh peserta didik dalam dirinya. Metode apapun yang digunakan dalam proses pendidikan, namun mindset gurunya tidak bisa lepas dari cara berfikir lama, maka tidak akan menghasilkan apa apa dan tidak akan ada perubahan yang di lakukan.” Ujarnya.
Sesuai dengan tema yang di usung, seorang guru kreatif harus menjadi sosok yang inovatif. Merdeka berfikir dan berkarya. Menerima segala perbedaan dan menjadikan perbedaan tersebut sumber kekuatan dalam memetakan tingkat kebutuhan dan arah kecendrungan siswa dalam proses pembelajaran.
Maka guru di tuntut untuk bisa berinteraksi dan berdiferensiasi terhadap perbedaan siswa. Hal ini terkait dengan Permendikbud No 12 tahun 2024 yang sarat dengan prinsip diferensiasi. Nantinya Kementerian Agama Republik Indonesia akan menyandingkan dengan KMA baru yang akan menselaraskan Kemendikbud no 12 tahun 2024 tersebut.
Sesuai dengan tagline baru Kementerian Agama Republik Indonesia di bidang pendidikan “Madrasah Maju, Bermutu dan Mendunia” akan menjadi tujuan bersama dalam meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan madrasah. Maka pendidik harus berjalan dengan cepat untuk menuju ke cita cita bersama ini. Nel | Fendi