Padang, Humas--Peringatan Hari Santri Nasional sudah memasuki tahun kesepuluh. Berdasarkan Kepres nomor 22 tahun 2015, hari santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober, sebagai wujud perjuangan santri ikut mempertahan kemerdekaan.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Kegamaan (Papkis), H. Joben saat memimpin Apel Pagi, Senin (14/10/2024). Hadir Kabag TU, H. Edison bersama seluruh Kepala Bidang, Pembimas dan ASN.
"Hari santri dilatarbelakangi resolusi jihad yang dikeluarkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, 22 Oktober 1945, untuk mempertahankan kemerdekaan. Seruan itu mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan dari serangan penjajah," ungkap Joben.
Disampaikan Joben, peringatan puncak hari santri akan dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2024. Untuk Sumatera Barat dipusatkan di Pondok Pesantren MTI Batang Kabung, Padang, dan dihadiri Ponpes yang ada di Padang, Pariaman dan Padang Pariaman.
"Di Sumatera Barat tercatat ada sekitar 293 Pondok Pesantren dengan jumlah santri 33 ribu lebih yang akan memeriahkan peringatan hari santri. Peringatan hari santri akan mengingatkan kita pada perjuangan kemerdekaan," jelas Joben.
Mantan Kakan Kemenag Payakumbuh ini juga menjelaskan bahwa makna Logo Hari Santri 2024, seperti dua tali yang saling melilit dengan kombinasi warna hijau pine dan emas. Di bagian atasnya terdapat lingkaran dengan warna merah.
"Jika diperhatikan, dua tali yang saling melilit tersebut membentuk siluet santri yang sedang berlari. Bila kedua tali dilihat terpisah, akan membentuk huruf “S” dan “i” yang menjadi simbol Santri Indonesia," terang Joben.
"Gerakan berlari mengindikasikan progress dan dinamika. Sedangkan tangan yang terangkat melambangkan harapan, optimisme, serta tekad untuk mencapai masa depan yang lebih baik," sambung Joben.
Untuk itu timpal Joben, peringatan hari santri memiliki makna yang dalam bagi generasi muda khususnya santri bagaimana perjuangan umat Islam berjihad mempertahan keutuhan bangsa Indonesia dari penjajah.
Pada kesempatan itu, mewakili Kakanwil Joben mengajak ASN Kemenag Sumbar untuk ikut berpartisipasi menyosialisasikan dan memeriahkan peringatan hari santri nasional.
"Sebagai ASN Kemenag sudah semestinya kita ikut memeriahkan peringatan hari santri. Kita ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat apa makna peringatan hari santri itu bagi Kemerdekaan Republik Indonesia," ajak Joben. Risns