Jakarta, Kemenag--Jelang penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat membeberkan kepada 890 petugas beberapa tantangan yang akan dihadapi petugas 2024.
Menurut Arsad setidaknya ada 5 (lima) tantangan yang perlu disikapi petugas haji 2024. Pertama, 45 ribu jemaah yang akan berangkat adalah jemaah Lansia.
Untuk itu, Arsad minta petugas haji membekali diri dengan tugas masing-masing dan merubah mindset harus melayani lansia.
"Gambaran sederhana melayani lansia adalah bagaimana kita melayani orang tua kita. Kita sambut, siapkan tempat terbaik dan makan terbaik. Kemudian layani dan berkomunikasi dengan baik. Jangan sakiti mereka," pesan direktur.
Kedua, lanjut Arsad, tahun 2023 jemaah wafat 820 orang lebih dan ini angka tertinggi dalam pelaksanaan ibadah haji, naik sekitar 120 persen.
"Ini menjadi tantangan, bagaimana kita mendukung jemaah lansia, kondisinya nyaman, bisa beribadah dengan nyaman, berangkat dan pulang dengan nyaman," ungkapnya, Rabu (20/3) di Jakarta.
Dikatakan Arsad, salahsatu penyebab tingginya angka kematian jemaah haji adalah karena kelelahan dengan tidur terbatas sementara aktifitas berat.
"Untuk itu kepada petugas terutama pembimbing ibadah diminta membuat skema dan perencanaan yang tepat tetapi tidak keluar dari ketentuan Islam," pintanya.
Tantangan ketiga lanjut Arsad, tahun ini jemaah haji Indonesia tidak akan ada lagi yang tinggal di Mina Jadid. Hal ini salahsatu masukan dari jemaah, bahwa di mina jadid tidak bisa mabit.
Keempat, tahun 2024, musim haji masih musim panas. Ini tantangan, karena panas di tanah suci beda dengan tanah air. Puncak haji diantara 47 - 50 derajat.
"Ini penting menjadi bahan sosialisasi petugas kepada jemaah haji terutama pembimbing ibadah. Ini sebagai pertimbangan kemaslahatan jemaah haji," jelasnya.
Tantangan kelima lanjut Arsad, tahun 2023 ada satu permasalahan yang terjadi di Arab Saudi, terlambatnya transportasi di Muzdalifah. Ini tidak boleh terulang di tahun 2024.
"Saya minta petugas siapkan transportasi jangan sampai terulang kejadian tahun 2023. Saya berharap di 2024 tidak ada lagi jemaah yang terlambat dari Muzdalipah ke Mina,' harapannya.
Terakhir Direktur berharap peserta mengikuti Bimtek dengan baik sehingga memahami tugas dan fungsi. Rinarisna