Bukittinggi,Humas--Dalam rangka mendukung dan menyukseskan Asta Cita Presiden RI tentang memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi lahirkan sebuah inovasi melalui program Gerakan Masal Ketahanan Pangan Resilien (Gempar) 2025.
Mengawali lahirnya inovasi tersebut, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi didampingi Kasubbag TU, Hj. Tri Andriani Djusair menyosialisasikan program tersebut kepada seluruh kepala seksi, penyelenggara, pengawas, kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan kepala madrasah se-Kota Bukittinggi.
Bertempat di ruang kerjanya.
Selasa, 4 Maret 2025.
Program ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong sehingga menjadi lahan produktif yang dimanfaatkan untuk menanaminya dengan tanaman yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh keluarga.
H. Eri Iswandi menyebutkan pemanfaatan lahan kosong memiliki potensi luar biasa untuk membantu kebutuhan rumah tangga Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus meningkatkan ketahanan pangan.
"Apabila perkarangan tidak memungkinkan untuk ditanami secara langsung, kita bisa menggunakan pot atau sejenisnya. Minimal dengan menanam tomat, sayuran atau cabe, maka kita telah berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, meskipun hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara pribadi," terang H. Eri Iswandi
"Dengan mengoptimalkan lahan kosong dilingkungan atau pekarangan sekitar kita, tidak hanya berpotensi meningkatkan ketahanan pangan tetapi juga andil dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi ASN dilingkungan Kemenag Kota Bukittinggi," imbuhnya
Program tersebut mendapat respon positif dari seluruh kepala seksi, penyelenggara, pengawas, kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan kepala madrasah dan siap mendukung terlaksananya program tersebut serta akan memanfaatkan lahan yang ada dilingkungan Kantor serta madrasah untuk mengelola dan mengisinya dengan tanaman yang bermanfaat.
Mengakhiri pertemuan tersebut, H. Eri Iswandi menegaskan untuk menghindari penggunaan pestisida yang berlebihan.
"Terimakasih atas dukungan kita semua, semoga program ini berjalan lancar dan terwujud ketahanan pangan sebagaimana yang kita harapkan. Mari hindari penggunaan pestisida yang berlebihan, karena akan mencemari tanah, air serta berdampak negatif terhadap kesehatan dan ekosistem," pungkasnya
(Andreas)