Padang, Humas -- Keluarga merupakan benteng utama dalam mempersiapkan generasi yang saleh, cerdas, mandiri dan unggul. Kerena cerminan bangsa yang kuat berawal dari keluarga yang hebat baik dari segi fisik maupun spritual, emosional, dan sosial.
Demikian sepenggal pemaparan yang di lontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H. Edy Oktafiandi saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan calon pengantin dalam upaya percepatan penurunan Stunting.
Pada Rapat Koordinasi (Rakorda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, berlangsung di ZHM Primera Hotel Jalan Muhammad Thamrin No 27 Alang Laweh Kota Padang, Selasa 30 Juli 2024.
Kepala Kantor Edy Oktafiandi, menjelaskan bahwa adapun Visi Kementerian Agama itu sendiri adalah Kementerian Agama yang profesional dan handal dalam membangun masyarakat.
Yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong, ujarnya.
Sedangkan Misi Kementerian Agama itu sendiri adalah Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama, Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama, Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata.
Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu, Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan,serta Memantapkan tatakelola kepemerintahan yang baik (Good Governance, beber Edy.
Lebih jauh Edy memaparkan bahwasanya Kementerian Agama Kota Padang telah melahirkan Program Inovasi Layanan Keagamaan Kemenag kota Padang yakninya “BUAT KESAN MANIS”(Bimbing Umat Agar Terwujud KEluarga SAkiNah MAsyarakat harmiNIS )
Dimana secara umum memberikan pelayanan yang baik, ramah , santun humanis dan simpatik serta bertanggungjawab sehingga memberikan kesan yang manis bagi setiap custamer baik di kantor maupun di luar kantor.
Dengan empat indikator pelayanan diantaranya, satu Lingkungan pelayanan. dua peformece pelayanan. tiga komunikasi pelayanan dan empat regulasi pelayanan
Sementara itu secara spesifik Kegiatan dalam nentuk Penyuluhan dan Bimbingan terhadap kel rentan ( miskin, stanting, bermasalah ) oleh 1 penyuluh/ penghulu membina 3 KK , kerjasama dg DASA WISMA
Penyuluhan dan bimbingan ibu muda dan lansia melalui POSYANDU , satu penghulu/penyuluh membina satu Posyandu. Bimbingan perkawinan CATIN dan BRUS.
Penyuluhan dan bimbingan keagamaan pada Masjid/Mushala , wirid remaja dan kelompok masyarakat. bimbingan dan konsultasi keluarga melalui media elektronik media cetak dan media sosial , kerjasama dengan RRI Padang, terang Edy.
Adapun peranan Kementerian Agama menurut Bappenas dalam penurunan stunting program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang digawangi Kementerian Agama sangat potensial dalam menurunkan angka stunting.
Jika orang ingin membangun negara yang bahagia, bangun terlebih dahulu keluarga yang bahagia, jika orang ingin membangun negara yang kuat, bangunlah keluarga yang kuat, ujar Edy seraya menyudahi.
Semetara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang tengah bekerja keras untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Upaya itu, membutuhkan peningkatan kesadaran masyarakat melalui serangkaian kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh berbagai pemangku kepentingan.
Semua pihak, termasuk kepala daerah, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, dan lainnya harus berperan karena stunting disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pengetahuan akan pola asuh," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kota (Pj Sekdako) Padang Yosefriawan, saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tersebut.
Kata dia, secara konkret, edukasi yang berkaitan dengan mengenai asupan gizi seimbang dan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia dua tahun harus disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Yosefriawan, orang tua harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara membesarkan anak, mengetahui kebutuhan gizi, dan pentingnya ASI.
"Orang tua harus memiliki pengetahuan tentang cara membesarkan anak-anak mereka, memahami kebutuhan soal gizi, dan pentingnya ASI," sambungnya.
Selain itu, kolaborasi dapat dilakukan dengan mengolah data keluarga berisiko stunting yang tepat dan akurat di Kota Padang. Upaya ini juga mencakup pemeriksaan rumah layak huni, seperti kebersihan sanitasi, kelayakan WC, dan sirkulasi udara bagi keluarga.
Dengan semangat kolaborasi Pemkot Padang bertekad untuk mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan pada tahun 2024, demi kesejahteraan dan kesehatan generasi masa depan.
"Melalui Rakorda Bangga Kencana ini, kami mengajak kita semua. Mari kita satukan tekad untuk bersama-sama mencegah dan menekan angka stunting di Kota Padang," ajak Yosefriawan berharap.