Gerakan Menanam Sejuta Pohon Matoa ; Kemenag Lima Puluh Kota Aksi Nyata Sukseskan Program Ekoteologi

arilamak,.Humas -- Perubahan iklim merupakan salah satu isu strategis yang dihadapi oleh manusia modern. Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup telah menjadi komitmen seluruh stakeholder, pemerintah, individu dan organisasi masyarakat. Melalui momentum peringatan Hari Bumi, Kementerian Agama melaunching gerakan Menanam Sejuta Pohon Matoa (22/04) secara serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatan strategis tersebut di launching langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia yang diikuti  secara daring dan luring oleh ribuan peserta yang tersebar di Madrasah, Kantor Urusan Agama Kecamatan, Pondok Pesantren, Perguruan Tinggi Agama dan unit kerja lainnya.
Kemenag Lima Puluh Kota memusatkan kegiatan tersebut di MTsN 2 Lima Puluh Kota. H.Irwan Kakan Kemenag Lima Puluh Kota di sela-sela kegiatan penanaman pohon Motoa menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mensukseskan program Ekoteologi Kementerian Agama yang merupakan salah satu poin dari asta protas Kementerian Agama untuk tahun 2024-2029 dengan tagline Kemenag Berdampak”.
"Kemenag Lima Puluh Kota memiliki komitmen yang kuat, untuk ikut mengambil peran strategis dalam mensukseskan program tersebut. Untuk kegiatan penanaman sejuta pohon Matoa hari ini ada seratus bibit Matoa yang secara serentak kita tanam, baik di madrasah, lingkungan KUA dan Pondok Pesantren.."Tegas Kakan Kemenag 
Terkait keberlanjutan program ini Kakan Kemenag memastikan program hijaukan Indonesia akan terus dijalankan secara berkelanjutan.
"Peringatan hari bumi merupakan momentum strategis bagi seluruh ASN Kemenag Lima Puluh Kota untuk memberikan bakti terbaik serta menjadi pelopor dalam upaya kolektif melestarikan lingkungan. Perlu diingat sebagai Khalifatullah, manusia memiliki kewajiban untuk dapat menjaga, memelihara dan memanfaatkan alam sebagai sumber kesejahteraan lahir dan batin."Jelas Doktor jebolan UNP ini.
Ditegaskan pula bahwa Madrasah dan Pondok Pesantren sebagai satuan pendidikan Islam harus berada di garda terdepan dalam upaya mewujudkan pelestarian lingkungan hidup.
"Saya harap kedepannya Madrasah dan Pondok Pesantren di Lima Puluh Kota bertransformasi menjadi madrasah Adiwiyata yang menjadi lokomotif pelestarian lingkungan hidup. Seluruh warga madrasah harus memberikan aksi nyata dalam ikhtiar pelestarian lingkungan hidup secara konsisten,"harap Kakan Kemenag.
Atas nama pribadi dan pimpinan lembaga saya sampaikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah bahu membahu untuk suksesnya kegiatan hari ini. Secara khusus saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian yang telah terlibat aktif memberikan bantuan terbaik untuk suksesnya program hari ini."Simpul H.Irwan.
Terpisah Jufri (43) aktivis lingkungan hidup menyambut baik program penanaman sejuta pohon Matoa yang digagas oleh Kementerian Agama.
"Program Ekoteologi merupakan pesan kepada seluruh umat  beragama untuk menjadi pribadi yang mewakafkan diri dalam merawat, menjaga kelestarian lingkungan hidup. Alam merupakan anugerah terindah yang diamanatkan kepada manusia, maka harus di jaga dengan sebaik-baiknya. Selamat untuk jajaran Kementerian Agama semoga sukses. "Pungkasnya. (APP)
 


Editor: APP
Fotografer: APP