Guru PPPK MTsN 3 Solok Selatan pamitan

Pekan Selasa, Humas- sebanyak 12 orang guru MTsN 3 Solok Selatan yang sudah menerima SK PPPK kemarin (15/8/2023) menemui kepala MTsN 3 Solok Selatan Marmis di kantor kepala, Rabu 16 Agustus 2023.

Mereka melaporkan SK penempatan tugas dan sekaligus pamitan ke tempat tugas yang baru. 

Pertemuan yang mengharu biru ini, juga di hadiri waka kurikulum Lili Defita, waka sarpras Reni Adriani dan waka humas Hutri Wanti. 

"Dulu Bapak sangat bahagia mendengar Bapak Ibu lulus tes PPPK karena Bapak berharap semuanya akan mengabdi di almamaternya ini. Tapi Allah berkehendak lain, tapi yakinlah apa yang Alloh berikan hari ini itulah yang terbaik untuk kita semua, " Kata Marmis dalam arahannya. 

Dalam pertemuan yang penuh air mata tersebut, 8 orang guru penempatan tugasnya diluar MTsN 3 Solok Selatan, hanya 5 orang guru yang tetap melanjutkan pengabdiannya di MTsN 3 Solok Selatan. 

"Memang benar hanya 5 orang guru yang SK PPPK nya disini yaitu Almi Yusdi, Bita Arya, Linda Mayang Sari, Miftah Syafri dan Ria Wahyuni. 8 orang lagi di luar madrasah yaitu 3 orang diluar Solok Selatan Rahmatul Karima, Yuni Erpita dan Widya Yufitri sedangkan 5 orang lagi masih di wilayah Solok Selatan yaitu Desi Susanti, Ulvi Annisa, Maisatul Fitria, Wahyuni dan Fajri Ramadhoni, " Waka humas Hutri Wanti menjelaskan. 

"Sebenarnya yang menerima SK PPPK sebanyak 14 orang, namun hadir hari ini 12 orang. 1 orang sakit dan 1 orang lagi penempatannya di kantor KUA Pauh Duo, " tambah Hutri Wanti. 

Salam perpisahan dilanjutkan dengan majelis guru dan pegawai serta siswa-siswi di halaman madrasah.

"Senang bercampur sedih rasa hati kami.Senang karna penantian panjang kami untuk mendapatkan SK telah di jawab Allah pada hari ini. Tapi sedih rasanya meninggalkan almamater tercinta ini. Kebersamaan guru- guru yang sudah seperti rasa keluarga kandung.Dan terima kasih kepada Bapak kepala madrasah dan Bapak Ibu yang sudah mensuport kami selama ini" kata Maisatul Fitria salah seorang guru yang akan pamitan. 

Walaupun panas terik, para siswa tetap sabar menanti giliran bersalaman dengan guru - guru yang akan pamitan. 

"Sebagian besar siswa perempuan menangis bersalaman dengan bapak Ibu guru mereka.Tapi siswa laki-laki mungkin karena malu dan lebih tegar, biasa-biasa saja, " tutup Lili Defita. (HW) 


Editor: -
Fotografer: -