Limapuluh Kota, Humas -- Seorang pendakwah tidak boleh konfrontasi. Hal ini ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota, H. Irwan, saat memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan Pembinaan Da'i dan Da'iah se Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (20/5), di Aula Serbaguna kantor setempat.
Dalam arahannya Kepala Kantor juga menjabarkan strategi dalam berdakwah itu ada tiga, bijak dalam menentukan sasaran (Bil Hikmah), memiliki kompetensi dan strategi komunikasi yang baik ( Mau'izhah Hasanah), dan berdiskusi dengan baik tanpa merasa benar sendiri (Wa Jadilhum Billati Hia Ahsan)
“Strategi dakwah yang pertama adalah Bil Hikmah, artinya seorang pendakwah harus mampu dan bijak dalam menentukan sarasan. Siapa dan materi apa yang harus diberikan agar dakwah itu sampai,” terang Kepala Kantor.
Strategi dakwah yang ke dua menurut Kepala Kantor adalah secara Mau’izhah Hasanah, artinya seorang penyuluh harus memiliki kompetensi dan strategi komunikasi yang baik. Seseorang akan dapat dinilai kepribadiannya salah satunya melalui lisan. Berkomunikasi yang baik akan menjadi daya tarik audiens.
“Strategi dakwah yang ke tiga adalah Wa Jadilhum Billati Hia Ahsan, artinya jangan merasa benar sendiri. Seorang pendakwah harus membuka ruang diskusi bagi jemaahnya. Berdiskusi dengan baik tanpa menyalahkan pendapat orang lain,” lanjut Kepala Kantor.
Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Kepala Kantor menekankan bahwa seorang pendakwah adalah teladan. Terus update dan upgrade kompetensi dan wawasan sebagai perpanjangantangan Kementerian Agama di tengah masyarakat.
Gunawan Bulfi, Kasi Bimas Islam, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan dengan tema "Dakwah Ramah, Toleran, dan Menyejukan di Tengah Keberagaman" tersebut, diikuti 60 peserta yang terdiri dari Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS, serta utusan MUI kecamatan.(Nina)