Kendari (Humas)- Usai meninjau langsung tiga stand tim Myres Provinsi Sumbar yang dipusatkan di Gedung olahraga Apriyani Rahayu Sultra, Kakanwil Kemenag Sumbar H Helmi bersama Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny.Hj. Nazifah Helmi menghadiri kegiatan kearifan lokal Sultra “Kande Kandea”, Senin (04/09).
Kegiatan ini dihadiri langsung Wamenag RI dan Ibu Menteri Eny Retno Yaqut, Dirjen Pendis M Ali Ramdhani beserta istri dan Kakanwil dan Kabid Penmad se-Indonesia.
Didampingi Kabid Penmad H Hendri Pani Dias dan Ny Wery Hendri pada rangkaian momen Kompetisi Sain Madrasah (KSM) yang digelar di Kota Kendari, Kakanwil dijamu menikmati sejumlah hidangan dari tuan rumah.
Menurut Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny Hj Nazifah Helmi menuturkan, Kande kandea adalah tradisi masyarakat kendari untuk menyambut dan memuliakan tamu dengan menyuguhkan makanan khas Daerah Kendari seperti ikan bakar, cumi-cumi, udang, es kelapa, gula aren , lontong dari beras dan ketan di bungkus daun kelapa, seperti onde-onde, buah dan lainnya.
“Kalau di adat Minang umumnya, sama dengan makan bajamba istilahnya. Makan bajamba biasanya digunakan untuk acara adat sejak dulu, namun sekarang untuk penghormatan kepada tamu, kita bawa makan bajamba,” kata Nazifah.
Menariknya, suguhan beragam makanan yang dihidangkan tersebut, diantar oleh seorang 1 pramusaji khusus yang bertugas mengenalkan makanan tersebut setiap satu wadah.
“Dalam adat Kendari makanan yang disuguhkan itu biasanya langsung disuapkan kepada tamu.” Jelasnya.
Bahkan, ada kemiripan dengan kebiasaan dan adat di Minangkabau. Untuk itu, Nazifah menilai dengan adanya acara Kande Kandea ini, menunjukkan bahwa kreativitas masyarakat Kendari untuk mempertahankan dan melestarikan budaya kearifan lokalnya cukup tinggi dan perlu diapresiasi.
“Mulai dari tari massal saat pembukaan yang begitu megah dipersiapkan dengan sangat matang oleh Panpel KSM dan Myres hingga acara Kande Kandea ini. Sungguh luar biasa sambutan tuan rumah terhadap tamu yang datang dari seluruh penjuru Indonesia,” katanya.
Ia menilai hal tersebut perlu ditiru dan dilakukan oleh daerah lain yang dipercaya menjadi tuan rumah even- even serupa .
“Sehingga kita mengenal dengan baik budaya dan adat khas daerah lainnya di Indonesia dan tidak hilang budaya yang sudah diwariskan oleh para leluhur terdahulu. Kalau tidak kita bangkitkan dan lestarikan adat itu akan hilang dengan sendirinya. Seandainya di Sumbar dipercaya menjadi tuan rumah, kita siap,” tukasnya.
Secara khusus, Nazifah Helmi mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang telah mempersiapkan sejumlah agenda pembukaan salah satunya memberikan kesan kepada tamu-tamu undangan dengan memperlihatkan satu budaya tradisional kearifan lokal Sultra yang masih terpelihara hingga kini "Kande-Kandea".
Hal itu turut diiyakan NY Wery Hendri yang ikut mendampingi. Ny Wery Hendri mengatakan acara ini adalah juga tradisi syukuran kepada sang pencinta atas keberhasilan aktivitas warga.
Disamping itu juga berpungsi sebagai wadah bermusyawarah, menyelesaikan persoalan bila ada beda pendapat , sekaligus sebagai media resolusi perdamaian dan peradaban umat dan untuk saling menghargai.
“Acara ini di gelar oleh masyarakat kendari dalam rangka menyambut tamu KSM yg datang dari berbagai pelosok daerah mulai dari Aceh sampai Papua,"katanya.(vera)