Hadir di MTsN 3 Solok, Kakanwil Sebut 3 Kunci Keberhasilan Guru Era Digital 

Solok (Humas)- Salah satu program dari tujuh program prioritas Kemenag adalah transformasi digital. Maka seluruh praktisi pendidikan sekarang perlu familiar dengan alat canggih yang berkembang di era digitalisasi.

Demikian pesan Kakanwil Kemenag Sumbar H Mahyudin saat melakukan pembinaan ASN sekaligus monitoring SBSN MTsN 3 Kabupaten Solok, Jum’at ( 20/09/24) pukul 16.05 WIB petang.

Bantuan SBSN di antaranya dimanfaatkan untuk menunjang implementasi kelas digital. Bantuan pembangunan madrasah negeri melalui SBSN masih berlangsung hingga tahun ini.

Sedikitnya ada tujuh titik madrasah yang sudah dibangun di Sumbar untuk tahun ini. Menurut rencana tahun depan akan ada tujuh titik madrasah di Sumbar, yang mendapat bantuan pembangunan melalui SBSN.

Menurutnya, madrasah digital yang dikembangkan adalah madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital. Dalam konsep tersebut, perangkat digital bukanlah tujuan utama, melainkan sebagai alat bantu penunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Selama ini pemerintah melalui Kemenag terus mendorong pentingnya digital culture atau budaya digital bagi peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru-guru madrasah, sambungnya.

“Madrasah hari ini juga dituntut bagaimana menciptakan kelas digital.” Ujarnya lagi.

Hal itu tidak terlepas dari kemampuan guru dalam teknologi. Terlebih lagi menjelang Indonesia emas 2045 semua lini akan mengarah ke digitalisasi.

“Alat canggih ini luar biasa, semua akses informasi dan proses administrasi birokrasi begitu mudahnya dilakukan di era digital ini,” jelasnya. 

Dalam konteks inilah, guru perlu meningkatkan kompetensi di bidang teknologi digitalisasi. Sehingga referensi untuk materi ajar termasuk proses pembelajaran siswa berbasis digital bisa diimplementasikan secara maksimal.

Misalnya guru bidang studi Bahasa Indonesia, bisa memanfaatkan seluruh akses informasi tentang bahan ajar, RPP atau PTK guru yang bertebaran di platform digital.

“Silahkan adopsi informasi yang ditemukan, namun catatan pentingnya harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan sikon atau pun kearifan lokal di tempat bertugas,” sebutnya.

Mahyudin meyakini perkembangan teknologi memudahkan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Namun disisi lain, kompetensi guru jangan sampai ketinggalan dari peserta didiknya. 

“Dan empat ruang belajar MTsN 3 Solok yang baru saja dibangun melalui dana SBSN diharapkan mampu mendorong semangat belajar siswa termasuk motivasi mengajar guru.” Ujarnya.

Tekait hal itu, Kakanwil meminta agar bisa dimanfaatkan, dijaga dan dirawat dengan baik. 

“Perlu disampaikan kepada para siswa, bahwa tiga tahun lamanya berjuang untuk mendapatkan bantuan pembangunan ruang kelas dari anggaran SBSN ini. Sehingga mereka juga termotivasi meningkatkan minat belajar sekaligus merawat dan menjaga dengan baik,” sarannya.

Saat ini pihaknya mengaku terus mengupayakan kuota untuk alokasi anggaran SBSN di Sumatera Barat. 

“Kita akan upayakan dan petakan  mana madrasah yang betul-betul membutuhkan. Terlebih lagi bagi madrasah yang sudah kelebihan siswa karena keterbatasan ruang kelas belajar. Ini perlu menjadi perhatian kita,” terang Mahyudin.

Ketiga, sebagai guru dituntut mengikuti era perkembangan teknologi yang ada sekarang ini. 

“Guru sekarang harus melek teknologi, jangan ada lagi guru yang tidak bisa mengoperasikan laptop atau gadget dengan baik. Bagi aparatur yang tidak bisa menggunakan alat canggih ini, maka tentu akan tergilas dengan sendirinya.” Cetus Kakanwil.

Mantan Kakanwil Riau ini mengharapkan para majelis guru bisa melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta adaptif. 

Ia mengajak guru melirik sejumlah kunci keberhasilan guru dan sistem pendidikan di Jepang. Jepang termasuk negara dengan pendidikan terbaik di dunia hingga saat ini. Bahkan Jepang menjadi salah satu negara yang patut ditiru kedisiplinan dan keuletannya.

Menurutnya daya tarik utama pendidikan di Jepang adalah mengedepankan kedisiplinan. 

“Baik dalam proses mengajar maupun dalam mengembangkan kompetensi diri.” Terangnya menyebut kunci pertama.

Kedua, harus mempunyai inisiatif dan inovasi dalam pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa menyerap dengan baik. 

“Salah satu Indikator keberhasilan itu adalah mampu melahirkan siswa siswi madrasah yang berprestasi pada bidangnya masing masing.” Tambah Mahyudin.

Dengan kata lain, ketika diuji dan dikompetisikan mereka bisa bersaing dan mendapatkan hasil yang terbaik.

“Jika belum terwujud maka perlu peningkatan dan evaluasi dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Selain itu Kakanwil juga meminta selain mengembangkan kompetensi akademis juga perlu terus mengasah softskill siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

“Mengembangkan keterampilan itu penting, terutama dalam menunjang potensi dan bakat peserta didik,” tukasnya menyebut poin ketiga.

Sebelumnya Kepala Madrasah diwakili Kepala TU MTsN 3 Solok Amri mengucapkan selamat datang dan apresiasi atas kedatangan Kakanwil didampingi Kabid Penmad H Hendri Pani Dias serta Tim Pengelola SBSN Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumbar.

“Kami mengharapkan binaan dan pencerahan dari Bapak Kakanwil. Dan terimakasih atas atas kesediaan waktunya hadir bersama kami disini, semoga menjadi semangat tersendiri,” ujarnya.

Hadir mendampingi Kabid Penmad H Hendri Pani Dias, Kakankemenag Solok H Zulkifli, Ketua DWP Kankemenag Solok Ny Yessi Wahyuni Zulkifli, Kepala Madrasah diwakili Kaur TU MTsN 3 Solok Amri, Komite madrasah, tokoh masyarakat, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.(vera)

 

 

 


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR