Padang (Humas)- Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI Waryono Abdul Ghofur menekankan pentingnya pondok pesantren (pontren) untuk membangun jejaring bisnis antar pondok pesantren dan lembaga terkait lainnya.
Penuturan ini dikemukakannya pada saat mengunjungi Ponpes Darul 'Ulum yang berpusat di Lubuk Minturun Koto Tangah, Kota Padang, Senin (24/06/24) petang.
Waryono berharap ponpes mampu mengolah dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Kita harus mampu memenuhi kebutuhan warga ponpes secara mandiri," katanya.
Waryono mendorong ponpes, khususnya yang ada di Sumbar, untuk berbagi peran dalam pengembangan produk unggulan masing masing untuk memenuhi kebutuhannya.
Misalnya, ponpes A memiliki wilayah subur maka didorong untuk mengembangkan sektor pertanian. Lalu, ponpes B mengembangkan sektor mini market atau sektor peternakan atau pun usaha dan produk UMKM lainnya, serta saling membangun koneksi satu sama lain lainnya.
"Bisa dengan cara bertukar promosi, saling membeli produk dan berbagi pengetahuan antara pondok satu dan lainnya," ungkapnya.
"Setiap ponpes itu pasti memiliki keunggulan dan kemampuan masing-masing. Intinya, antar ponpes harus bisa saling mengisi aneka kebutuhan ponpes-ponpes yang ada,” kata Waryono lagi didampingi Ketim PD Pontren dan Ma'had Ali Yohanis.
Ia mencontohkan potensi lahan dan lokasi Ponpes yang dimiliki Ponpes Daarul Ulmu di atas lahan 2, 2 hektar, karena wilayahnya dikelilingi banyak pegunungan.
"Ponpes bisa mengolah potensi itu menjadi pemberdayaan ekonomi yang ada untuk memenuhi kebutuhan ponpes dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat pola kolaborasi dalam membangun jaringan bisnis ponpes. Salah satunya, dengan mendukung program Hebitren bersama Bank Indonesia (BI) dan program serupa lainnya.
Disamping itu Waryono menilai pelatihan yang diikuti ponpes selama ini baik dari Kemenag atau memanfaatkan BLK yang ada ini, sebagai laboratorium bagi guru dan santri untuk berwirausaha.
Pihaknya berkomitmen akan mendukung untuk tata kelola dan manajemen kemandirian ekonomi pesantren atau sesuai kebutuhan ponpes melalui bantuan yang ada.
“walau tidak banyak kita maksimalkan yang ada," katanya.
“Sudah banyak sekali ponpes yang bisa ditiru, mereka sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri sesuai dengan kearifan lokal yang dimiliki,” Jelasnya lagi.
Sedikitnya ada tiga hal menurut Waryono yang perlu diafirmasi untuk mendukung pengembangan ponpes kedepan. Pertama perlu membangun kolaborasi dan sinergitas dengan lembaga lain seperti Kementerian Perdagangan, Kemenkeu, Koperasi dan UMKM, Amil zakat, wakaf atau bahkan koperasi.
“BAZNAS juga perlu di libatkan untuk mendukung pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Ponpes Darul Ulum,” sebutnya.
Menurut pengamatannya kecenderungan bekerja masing masing, justru menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan ponpes agak lamban.
Kedua, Ponpes perlu membangun jejaring untuk menunjang kemajuan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren.
“Bisa pula dihubungkan dengan lembaga keagamaan seperti Amil Zakat misalnya, untuk mendidik keterampilan santri nantinya, makanya penting jejaring yang baik,” ungkapnya.
Ketiga, penguatan digitalisasi dan sarpras perlu terus ditingkatkan. Ia menuturkan sekalipun lokasi Ponpes Darul Ulum tergolong jauh dari pusat keramaian jantung Kota, namun sarpras yang disediakan sudah cukup memadai. Sehingga para santri atau pengasuh pondok tidak perlu bersusah payah untuk membeli dari luar.
Kedatangan saya di Sumbar khususnya Pondok Pesantren Darul 'Ulum Kota Padang dalam rangka ingin menyaksikan langsung perkembangan ponpes PKPPS untuk menyerap aspirasi dan masukan terkait dengan model pembelajaran maupun pemberdayaan ekonomi pesantren serta kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di Pondok Pesantren ini," ujar Waryono.
Terakhir Direktur yang juga menjabat sebagai Direktur Pemberdayaan Zawa Kemenag RI ini berharap, ponpes-ponpes yang ada di Sumbar khususnya Kota Padang, mampu melahirkan sentra-sentra ekonomi baru yang mandiri.
Sementara itu Plt Kepala Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Yohanis selaku Ketua Tim PD Pontren dan Ma'had Aly yang mendampingi kunjungan kerja ini, menambahkan kunjungan kerja dimaksud merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Direktur PD Pontren Kemenag RI di Sumbar.
Yohanis menyampaikan maksud kedatangan PLT direktur PD Pontren ke Sumbar dalam rangka melihat langsung kondisi dan situasi perkembangan ekonomi serta model pembelajaran yang dilaksanakan di ponpes.
"Kunjungan ke Pondok Pesantren Darul ‘Ulum ini adalah salah satu dari agenda kunjungan kerja Plt Direktur PD Pontren di Sumbar. Kami berharap banyak, agar ponpes di Sumbar dapat masukan dan ide atau pun pencerahan yang diberikan bapak Direktur," ujar Yohanis.
Selaku pimpinan pondok Buya Darmis Muar menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya atas kunjungan Direktur dan rombongan ke pondoknya.
Pihaknya menggantungkan harapan besar kepada Kemenag RI untuk memberikan dorongan, motivasi dan perhatian lebih, agar ponpesnya lebih berkembang di masa mendatang.
Pimpinan pondok mengaku membutuhkan uluran tangan tidak saja dari Kemenag namun juga kepedulian dari sejumlah pihak terkait.
“Pondok kami ini, para santrinya tergolong masyarakat ekonomi menengah kebawah. Memang butuh perhatian dan dukungan dari banyak pihak, sehingga sarpras dan proses pembelajaran santri berjalan kondusif,” katanya.
Selain mengunjungi Pondok Pesentren Darul Ulum Plt Direktur PD. Pontren Waryono Abdul Ghofur sebelumnya hadir menjadi narasumber di Seminar Wakaf Internasional yang digelar Yayasan Wakaf Ar Risalah di Auditorium Universitas Negeri Padang.
Hadir pada kunjungan ini, Ketim PAI Menengah Muslimah Hikam, Tim Pd Pontren Fauziyah dan Almudatsir, pimpinan ponpes Darul Ulum Buya.Tgk.H. Darmis Muar serta jajaran Ustadz/ah, pengasuh pondok.(vera)